Saatpertama kali masuk ke Pondok Pesantren Gontor, santri putra wajib membayarkan biaya administrasi sebesar Rp 6.142.000. Di dalam biaya administrasi tersebut sudah mencakup beberapa komponen seperti di bawah ini. Biaya Ponpes Putri
Sistem Pendidikan GontorKuliyatul Mualimin al-IslamiyahJadwal Kepulangan Santri GontorJadwal Masuk Pondok Pesantren GontorUstadz/Ustadzah PMDG GontorBuku Kelas PMDG GontorSeragam Sekolah PMDG GontorJadwal Libur Pondok Pesantren GontorBerapa Lama Sekolah di GontorSantri Berasal dari Lulusan SD/MISantri Berasal dari Lulusan SMP/MTsPengabdian Setelah Lulus dari Kelas 6Berapa Biaya Masuk ke Pesantren GontorBiaya PendaftaranBiaya SPP Bulanan Biaya Daftar UlangJadwal Pendaftaran Pondok Pesantren GontorWaktu Pendaftaran Calon PelajarApa syarat masuk pondok pesantren GONTORBerkas Pendaftaran OnlineAlur Pendaftaran Masuk GontorPendaftaran onlineLogin / Buat AkunLalu Tambah Data CapelMelengkapi seluruh formulir pendaftaran nomor ujian dari halaman pendaftaran berkas pendaftaran dari halaman di Pondok Modern GontorMelunasi Biaya berkas/ dokumen meliputiMelakukan tes kesehatan di Balai Kesehatan Masuk Pendok GontorSyarat Mengikuti UjianWaktu Pelaksanaan UjianTempat Pelaksanaan Ujian MasukPulau JawaLuar Pulau JawaSyarat-syarat PenerimaanMateri UjianPenempatan Santri BaruPengalaman Ngantar ke PMDG BanyuwangiApa yang harus dibawa santri baru1. Alat sholat2. Seragam3. Harian dan olahraga4. Peralatan mandi/mencuci5. Peralatan makan6. Miscellaneous / Optional tapi SeharusnyaApa yang dilarang dibawa Santri BaruSerba-Serbi Test Masuk GontorApakah Lulusan SMA Bisa Masuk GontorApakah Bisa Masuk Pesantren Gontor Setelah Lulus SMPApakah lulusan Gontor bisa kuliah di universitas negeriLulusan pondok pesantren bisa jadi apaApa kepanjangan dari GontorApakah di Gontor ada LaundryPondok Pesantren Modern Gontor Berdiri Diatas Semua GolonganSejarah Singkat Pondok Modern Darussalam Gontor5 Syawwal 1355/19 Desember 1936194828 Rabi’u Awal 1378/ 12 Oktober 195829 Jumada Tsaniyah 1383/ 17 Nopember 19637 Dzulhijjah 1386/ 19 Maret 1967Generasi KeduaKenapa harus Gontor anak harus di pondok pesantrenLebih MandiriOrang Tua TenangBelajar Ilmu AgamaMelatih bersosialisasi dengan Orang LainTerlindung Dari Pengaruh Buruk Kehidupan LuarRelated News Cara Mudah dan Lengkap Pendaftaran Santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor yang terletak di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Pesantren ini terkenal dengan Sistem Pendidikan Gontor yaitu Kuliyatul Mualimin al-Islamiyah dengan penerapan disiplin, penguasaan bahasa asing, kaderisasi dan jaringan alumni yang sangat kuat. Biaya pendaftaran masuk Gontor termasuk murah karena hanya Rp. putra dan Rp. santri putri namun alumninya sukses menduduki jabatan-jabatan strategis di pemerintahan, perusahaan swasta, maupun menjadi pengusaha sukses. Sistem Pendidikan Gontor Sistem pendidikan yang diterapkan adalah Kuliyatul Mualimin al-Islamiyah KMI, yaitu pendidikan umum yang dipadukan dengan sistem pondok pesantren. Santri belajar bidang mata pelajaran umum seperti Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, Biologi, Ekonomi yang dipadukan dengan pembelajaran untuk para santri. Kuliyatul Mualimin al-Islamiyah Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah KMI adalah sebuah lembaga pendidikan Islam berjiwa Pesantren, dengan Kyai sebagai sentral figurnya, dan masjid sebagai titik pusat yang menjiwainya. Dilaksanakan di dalamnya totalitas kehidupan kampus yang dinamis dengan disiplin dalam semua aspeknya, dipadukan dengan model pendidikan pondok pesantren, seperti yang diajarkan di beberapa pesantren pada umumnya, diajarkan di kelas-kelas. Para santri tinggal di dalam asrama dengan mempertahankan suasana dan jiwa kehidupan pesantren dimana pendidikan berlangsung selama 24 jam. Pelajaran agama dan umum, meliputi pendidikan ketrampilan, kesenian, olahraga, organisasi, dan lain-lain merupakan bagian dari kegiatan kehidupan santri di Pondok. Hal menarik dari PMDG Pondok Modern Darussalam Gontor dapat kami jabarkan singkat sebagaimana dibawah ini. Jadwal Kepulangan Santri Gontor ● 16 – 20 Juli 2022 = Masa Ulangan Umum Semester Pertama ● 3 September 2022 = Akhir Masuk Kelas ● 6 – 17 September 2022 = Masa Ujian Lisan Semester Pertama ● 20 September – 3 Oktober 2022 = Masa Ujian Tulis Semester Pertama ● 6 – 15 Oktober 2022 = Masa Liburan Kampus Putra Semester Pertama Jadwal Masuk Pondok Pesantren Gontor Tahun ajaran baru PMDG dimulai pada tanggal 11 Syawal, sehingga para santri baru maupun santri yang mangkul ke kelas selanjutnya diwajibkan sudah hadir selambat-lambatnya pada tanggal 10 syawal jam 2359. Sebelum Masuk Pesantren Pemeriksaan Barang Bawaan Santri harus melewati pemeriksaan barang bawaan yang secara menyeluruh tanpa terkecuali. Hal ini untuk membuat steril santri yang masuk ke Pondok tidak membawa barang terlarang. Pemeriksaan Ketampanan Santri diperiksa panjang rambutnya sesuai standar panjang rambut gontor. Bagi santri gontor rambut panjang sangat akan mengurangi ketampanan. Ustadz/Ustadzah PMDG Gontor Para ustadz/ustadzah yang mengajar merupakan ustadz/ustadzah yang berasal dari santri yang telah selesai pendidikan kelas 6 dan akan medapatkan ijazah setelah menyelesaikan pengabdiannya yaitu satu tahun ajaran. Tidak semua santri yang telah selesai kelas 6 terpilih untuk mengabdikan diri di Pondok Gontor Pusat maupun Gontor Cabang, karena ada seleksi yang dilalui secara ketat. Santri berhasil dalam seleksi setelah tamat di kelas 6 dan terpilih untuk mengabdikan dirinya di Pondok Modern Darussalam Gontor adalah yang mendapat penilaian baik dari Asatidz/Asatidzah wali kelas, pembimbing dan Asatidz/Asatidzah senior dan di tetapkan oleh Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor yaitu KH. Hasan Abdullah Sahal, KH. Akrim Mariyat dan Prof. Dr. KH Amal Fathullah Zarkasyi. Ada 4 macam tempat pengabdian, Yaitu Terpilih Menjadi Asatidz/Asatidzah Pengabdian di Gontor Pusat dan Seluruh cabangnya. Terpilih Menjadi Asatidz/Asatidzah Pengabdian di Pondok Alumni yang tersebar di seluruh Wilayah Indonesia. Terpilih Menjadi Mahasiswa UNIDA yang di sebut Mahasantri. Terpilih Menjadi Pengabdian Bebas. Pondok Modern Darussalam Gontor tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang berjumlah 20 Cabang, 12 cabang Gontor Putra dan 8 cabang Gontor Putri, Yaitu Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus Pusat yang berada di daerah Ponorogo. Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 yang berada di daerah Ponorogo. Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 3 Darul Ma’rifat yang berada di daerah Kediri. Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 4 Darul Muttaqin yang berada di daerah Banyuwangi. Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam yang berada di daerah Magelang. Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6 Riyadhatul Mujahidin yang berada di daerah Kendari. Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 7 yang berada di daerah Lampung Selatan. Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 8 Darul Amin yang berada di daerah Aceh. — Buku Kelas PMDG Gontor Rincian Harga Buku Pelajaran KMI Tahun 1443/2022 Pendaftaran & Daftar Ulang Buku Pelajaran Kelas 1 dan 1 Intensif KMI BukuHarga 1Bahasa Indonesia 1 2 Berhitung 1 5 English Course 1 6 English Lesson 1 7 Fisika 1 8 Geografi 1 9 Ilmu Tajwid 2 10 Kasykul Khot 11 Kumpulan Do’a 12 Marja’ Khot 13 Matematika 1 14 Mufradat Muhadatsah 15 Muhadatsah Arabiyyah 16 Muthola’ah Arabiyah 17 Nisa’iyah 1 * 18 Sejarah Indonesia 1 19 Selected Vocabularies 1 20 Tarikh Islam Bahasa Indonesia 21 Durusullughah 1 22 Kamus Durusullughah 1 23 Pelajaran Fiqh 1 24 Pelajaran Fiqh 2 25 Pelajaran Tajwid 26 Ushuluddin 27 Jelajah Fakta Biologi 1 Ongkos Kirim Total buku Santriwati Putri Total paket untuk Santri Putra Buku terdiri dari 7 mata pelajaran umum dan 12 mata pelajaran pondok Seragam Sekolah PMDG Gontor 1. Seragam Masuk Kelas – Baju Hem lengan panjang maupun pendek – Celana panjang – Sabuk – Sepatu – Jam Tangan 2. Seragam ke Masjid – Baju Hem lengan panjang maupun lengan pendek – Sarung – Sabuk – Sajadah – Sandal – Tas Sandal 3. Seragam Olah Raga – Kaos Olah Raga – Celana Training – Sepatu Olah Raga Jadwal Libur Pondok Pesantren Gontor Bagi yang pernah memondokan anaknya di pesantren ada hal yang selalu di nantikan dan dipertanyakan yaitu kapan anak pesantren pulang. Kapan santri pulang dari pondok mengikuti jadwal yang sudah dibuat dari tahun ke tahun. Libur Awal Tahun Libur awal tahun biasanya jatuh pada bulan syafar, yaitu setelah anak sudah selesai melaksanakan ujian pertengahan tahun. Libur Akhir Semester / Romadhon Libur Akhir Semester secara rutin dijadwalkan pada 10 hari sebelum jatuh bulan Romadhon, yaitu kurang lebihnya tanggal 20 Sya’ban. Mengenai jadwal perpulangan ini ada orang tua yang sangat menantikan anaknya pulang dari pondok sampai tidak tidur semalaman. Pengalaman isteri saya memang tidak bisa tidur saat anak pertama kami yang baru tamat SD setengah tahun yang lalu dan melakukan perjalanan dari Banyuwangi ke Purwokerto, Jawa Tengah. Tips nya adalah selalu kordinasi dengan ustadz pembimbing, dan jika kota kita adalah tujuan akhir dan ustadz pembimbing tidak mendampingi sampai kota kita, maka kita dapat meminta nomor HP supir travel. Berapa Lama Sekolah di Gontor Orang suka bertanya Berapa lama mondok di Gontor Putri, berapa lama mondok di lirboyo, Berapa lama sekolah di Gontor, berapa lama sekolah di pondok pesantren. Di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor terdapat sebuah program yang dikhususkan untuk siswa kelas 6 KMI siswa akhir di Gontor. Program yang menjadi salah satu ujian bagi santri sebelum menamatkan pendidikan di Gontor ini disebut Attarbiyah al-Amaliyah praktik mengajar. Dalam kegiatan ini, seluruh santri akhir akan mendapatkan giliran untuk mengajar. Mereka dibagi menjadi beberapa puluh kelompok. Semuanya akan mendapatkan jadwal mengajar pelajaran tertentu, di kelas tertentu pula, sesuai yang ditetapkan panitia. Ketika salah seorang anggota kelompok tampil untuk mengajar, maka teman-teman kelompoknya yang dibimbing oleh dua atau tiga ustadz pembimbing. Santri Berasal dari Lulusan SD/MI Santri yang berasal dari lulusan SD / MI normalnya akan menempuh masa belajar selama 6 tahun. Tentu saja tergantung kemampuan santri menuntaskan belajarnya, bisa 6 tahun, bisa 8 tahun, atau bahkan 12 tahun. Karena hal ini berdasarkan pemahaman akan sebuah ilmu, maka tidak naik kelas bukanlah yang aneh di Gontor. Santri Berasal dari Lulusan SMP/MTs Kelas ini biasa disebut dengan Kelas Intensif yang ditujukan bagi santri yg baru lulus SMP. Mereka akan menempuh pendidikan di Gontor hanya 3 tahun Pengabdian Setelah Lulus dari Kelas 6 Masa pengabdian adalah waktu seorang santri yang barus lulus KMI dituntut mengamalkan segala ilmu yang telah ia dapatkan, minimal satu tahun. Pengabdian ini syarat mengambil ijazah yang tidak pernah dijanjikan Pondok Modern Gontor. Berapa Biaya Masuk ke Pesantren Gontor Sering para ustadz pembimbing masuk Gontor BIMAGO mendapatkan beberapa mengenai Berapa biaya masuk pesantren Gontor Putri, Berapa biaya masuk Gontor 2021, biaya masuk gontor putra 2022, biaya masuk gontor putri 2022, biaya masuk gontor putri 2022/2023, biaya pondok pesantren darul qiyam gontor 6. Biaya Pendaftaran Biaya pendaftaran Calon Pelajar dibayarkan pada saat melakukan pendaftaran online, tidak melalui pembayaran tunai/cash. Adapun rincian biaya pendaftaran adalah sebagai berikut NoRincianPutraPutri 1 Uang Pangkal Masuk 2 Uang Penambahan Bangunan Baru 3 Uang Sumbangan Pembangunan Gedung Fakultas Kedokteran UNIDA [8] 4 Uang Majalah Gontor 1 Tahun 5 Uang Kertas 1 Tahun 6 Uang Kesehatan 1 Tahun 7 Uang Kepanitiaan Awal Tahun Ajaran [1] 8 Uang Asrama dan Sekolah Setiap Bulan 9 Uang Makan Setiap Bulan [1] 10 Uang Organisasi dan Pramuka [2] 11 Uang Buku Pelajaran Kelas 1 dan 1 Int 12 Uang Biaya Admin Virtual Account Biaya Penanganan PutraPutri Biaya SPP Bulanan NoRincianPerbulan 1Uang Asrama dan Sekolah Setiap Bulan 2Uang Makan Setiap Bulan [1] Biaya Daftar Ulang Biaya Daftar Ulang biaya spp bulan berjalan dan uang makan ditambah lainya – Total – Jadwal Pendaftaran Pondok Pesantren Gontor Hal ini juga sering ditanyakan oleh wali santri maupun calon santri yang akan memondokan putra/putrinya ke Gontor Darussalam, yaitu jadwal pendaftaran Pondok Pesantren Gontor 2022, Kapan mulai pendaftaran pesantren Gontor, Kapan Pendaftaran Pesantren Gontor 2021, Kapan pendaftaran Ponpes Gontor. Ada juga yang bertanya kapan pendaftaran Ponpes Gontor Putri, Kapan pendaftaran Ponpes Gontor Putri 2022, pendaftaran gontor putra 2022/2023, pendaftaran gontor putri 2022, pendaftaran gontor putri 2022/2023, pendaftaran pondok pesantren gontor 2022, pendaftaran pondok pesantren gontor putri 2022, pendaftaran ponpes gontor putra 2022 dan lain sebagainya. Sebagai pembimbing akan kami berikan informasi terbaik kepada wali santri maupun kepada calon santri yang akan mendaftar ke Pondok Modern Gontor. Waktu Pendaftaran Calon Pelajar Waktu pendaftaran saat ini dilakukan secara online melalui web khusus yang disiapkan oleh panitia bulan syawal / Penerimaan Santri Baru – Dibuka 1 Ramadhan. – Ditutup 23 Ramadhan. Daftar Ulang Calon Pelajar yang telah dinyatakan lulus – Dibuka 11 Ramadhan. – Ditutup 23 Ramadhan. Apa syarat masuk pondok pesantren GONTOR Beragama Islam. Sehat jasmani dan rohani. Sudah memiliki ijazah minimal jenjang pendidikan Sekolah Dasar sederajat atau Sekolah Menengah Pertama sederajat. Belum pernah menjadi siswa KMI PMDG dan sudah mendapatkan nomor stambuk. Berkas Pendaftaran Online Pasfoto Scan Kartu Keluarga Scan Ijazah Asli Bukan scan dari Fotokopi ijazah yang dilegalisir Alur Pendaftaran Masuk Gontor Pendaftaran online Pendaftaran calon santri baru terbaru dapat dilakukan melalui situs resmi pada waktu yang sudah disebutkan diatas. Login / Buat Akun Lalu Tambah Data Capel Tambahkan data calon santri yang akan didaftarkan melalui sistem daftar online. Jika lebih dari satu orang tinggal klik tambah data saja dan selesaikan pengisian formulirnya seperti di bawah ini Melengkapi seluruh formulir pendaftaran online. Formulir Pendaftaran yaitu formulir yang diisi guna melakukan verifikasi data calon pelajar. Apabila formulir telah berhasil dikirim, status pendaftaran capel akan berubah menjadi PEMERIKSAAN dan akan diverifikasi oleh admin. Pendaftar belum bisa membayarkan uang pendaftaran capel hingga status pendaftaran berubah menjadi PEMBAYARAN. Formulir Biodata & Angket yaitu formulir yang diisi setelah status pendaftaran capel berubah menjadi LUNAS. Apabila formulir ini tidak diisi, capel tidak akan mendapatkan Nomor Ujian, Kartu Calon Pelajar dan draft Surat Pernyataan dan Surat Permohonan. Kode Biodata adalah kode unik berupa susunan 5 huruf acak yang digunakan untuk verifikasi data capel. Kode tersebut harus disimpan atau diingat. Mendapatkan nomor ujian dari halaman pendaftaran online. Nomor Ujian adalah nomor identitas calon pelajar saat mengikuti tes atau ujian masuk di kampus PMDG. Nomor ujian wajib dihafal dan tidak boleh tertukar. Nomor ujian hanya valid sampai capel diterima menjadi santri PMDG dan mendapatkan Nomor Stambuk Nomor Induk Santri. Mencetak berkas pendaftaran dari halaman pendaftaran. Setelah selesai melakukan registrasi secara online, dan sudah mendapatkan nomor ujian, cetak ke printer berkas yang tadi baru saja terdownload atau di download. Hadir di Pondok Modern Gontor Hadir di pondok yang telah ditentukan pada saat pelaksanaan ujian lisan yaitu tanggal 4 – 10 Syawwal dengan membawa persyaratan dan berkas untuk diserahkan kepada panitia. Melunasi Biaya Pendaftaran. Melunasi Biaya Pendaftaran calon santri putra Rp. sedangkan untuk calon santri putri sebesar Rp. Menyerahkan berkas/ dokumen meliputi Fotokopi Ijazah Ijazah terakhir yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang 2 lembar. Pasfoto berwarna Putra – Berkemeja putih – Latar belakang warna merah – Ukuran 4×6 2 lembar dan 3×4 8 lembar Putri – Berjilbab putih – Latar belakang warna biru – Ukuran 4×6 2 lembar dan 3×4 8 lembar Bukti Pendaftaran Calon Pelajar. Surat Pernyataan Wali bermeterai Surat Permohonan Calon Pelajar. * Fotokopi Akta Kelahiran 2 lembar Fotokopi Kartu Keluarga 2 lembar Fotokopi KTP Orang Tua/ Wali 2 lembar Bukti Pendaftaran, Surat Pernyataan bermeterai dan Surat Permohonan dapat diunduh melalui website pendaftaran online, setelah calon pelajar melunasi biaya pendaftaran dan melengkapi angket pendaftaran Melakukan tes kesehatan di Balai Kesehatan Pondok. Tes Kesehatan merupakan hal wajib sebagai persyaratan masuk dan mengikuti ujian masuk santri Gontor, dan surat keterangan untuk dilampirkan. Sanggup bertempat tinggal di asrama yang telah disediakanSehat Jasmani dan Rohani dengan melakukan tes kesehatan di BKSM Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat Gontor. Ujian Masuk Pendok Gontor Lagi-lagi memang pertanyaan dari calon santri dan wali santri mengenai, pengalaman masuk gontor, Kapan ujian masuk Gontor 2022, tes masuk gontor, tips masuk gontor Ujian Masuk Kulliyatu-l-Mu’allimin/Mu’allimat Al-Islamiyah dilakukan secara langsung di pondok dan tidak dilakukan secara online. Syarat Mengikuti Ujian Sudah melakukan pendaftaran online. Sudah melunasi biaya pendaftaran. Sudah melengkapi seluruh formulir pendaftaran dan mendapatkan nomor ujian. Sudah mencetak berkas dari halaman pendaftaran Capel. Sudah menyerahkan dokumen pendaftaran saat tiba di kampus lokasi ujian. Waktu Pelaksanaan Ujian Ujian Masuk dilaksanakan serempak di seluruh kampus PMDG. Ujian Lisan 6 – 10 Syawwal Ujian Tulis 11 Syawwal Tempat Pelaksanaan Ujian Masuk Ujian Masuk dilaksanakan di pondok dan tidak tidak dilakukan secara online. Capel akan mengikuti ujian masuk di kampus PMDG terdekat dengan alamat yang tertera pada Kartu Keluarga. Pulau Jawa Kampus Putra PMDG Kampus 2 Madusari, Siman, Ponorogo, Jawa Timur Kampus Putri PMDG Putri Kampus 1 Mantingan, Ngawi, Jawa Timur Luar Pulau Jawa Kampus Putra PMDG Kampus 6 Mowila, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara PMDG Kampus 7 Kalianda, Lampung Selatan, Lampung PMDG Kampus 8 Meunasah Baro, Seulimeum, Acek Besar, Aceh PMDG Kampus 9 Sulit Air, Solok, Sumatera Barat PMDG Kampus 10 Muara Sabak, Tanjung Jabung Timur, Jambi PMDG Kampus 11 Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah PMDG Kampus 12 Sungai Mandau, Siak, Riau Kampus Putri PMDG Putri Kampus 4 Konda, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara PMDG Putri Kampus 6 Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah PMDG Putri Kampus 7 Tambang, Kampar, Riau PMDG Putri Kampus 8 Labuhan Ratu, Lampung Timur, Lampung Luar Negeri Malaysia Mahad Tahfiz Al Qur’an wa Imamah, Lot 6952 Jalan Telaga Kg Bukit Kerayong 2 IKPM Malaysia +6019-2989290 Muhammad Haikal Thailand Sekolah Alawiah, Tanopute, Bannang Sata District, Yala 95130. IKPM Thailand +66848561131 Zulfat Binhajiabubaka Syarat-syarat Penerimaan Berijazah Sekolah Dasar SD atau Madrasah Ibtida`iyah MI atau yang sederajat, untuk masuk kelas biasa dengan masa belajar 6 tahun, dan berijazah Sekolah Menengah Pertama SMP atau Madrasah Tsanawiyah MTs atau yang sederajat untuk masuk kelas Intensif dengan masa belajar 4 tahun. Mempunyai dasar agama, yaitu Dapat membaca Al-Qur`an dengan baik. Dapat mengerjakan ibadah sehari-hari dengan baik. Dapat menulis Arab dengan lancar. Lulus ujian masuk KMI dan Phsyco-test. Sanggup bertempat tinggal di asrama yang telah disediakan. Sehat Jasmani dan Rohani dengan melakukan tes kesehatan di BKSM Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat Gontor. Materi Ujian Materi Ujian Lisan/Syafahi Phsyco-test, baca Al-Qur`an dan Praktik Ibadah Ibadah qauliyah dan ibadah amaliyah. Materi Ujian Tulis/Tahriri Imla` Dikte tulis Arab, Berhitung Soal dan Angka Matematika dasar setara kelas 6 Sekolah Dasar, dan Bahasa Indonesia. Penempatan Santri Baru Ini adalah saat yang paling seru dan mendebarkan karena anak kita setelah dinyatakan lulus/tidak lulus akan ditempatkan di kampus kelulusan masing-masing. Artinya jika hasil ujian nya masuk di kriteria Gontor Pusat, maka akan ditempatkan di gontor pusat. Jika hasil ujian nya masuk di kriteria gontor cabang maka akan ditempatkan di PMDG Cabang dengan dikawal oleh ustadz pengasuhan yang datang langsung dari PMDG Cabang. Pengalaman Ngantar ke PMDG Banyuwangi Contohnya anak saya waktu itu ikut ujian di PMDG Pusat dan lulus di PMDG Cabang Banyuwangi, maka anak saya bersama 250 santri lainnya dijemput oleh ustadz pengasuhan dari Banyuwangi. Kami walisantri juga mencarter bus untuk mengantar anak kami bersama-sama wali santri yang lain, dan ini pengalaman yang sangat seru. Apa yang harus dibawa santri baru 1. Alat sholat Sarung / Mukenah Sabuk Peci hitam dengan ukuran standar tersedia di pondok Sajadah 2. Seragam Kemeja Sepatu hitam pantofel Kaos kaki di atas mata kaki Sandal Tas sandal tersedia di pondok Jaket panjang Koko Sajadah standar Al-Qur’an Kemeja putih putih polos lengan panjang Baju olahraga beli di pondok Baju pramuka beli di pondok 3. Harian dan olahraga Celana Training Sepatu olahraga Celana bahan Kaos Kaos kaki di atas mata kaki 4. Peralatan mandi/mencuci Sabun mandi Sikat & pasta gigi Shampo Detergen Sikat baju Ember & gayung tersedia di pondok 5. Peralatan makan Piring dan gelas plastik melamin Sendok 6. Miscellaneous / Optional tapi Seharusnya Jam tangan Hanger kecil untuk lemari Hanger besar untuk menjemur baju Kasur standar gontor tersedia di pondok Selimut tanpa karakter Lemari tersedia di pondok Tas sendal tersedia di pondok Minyak rambut Spidol permanen putih/silver dan hitam Apa yang dilarang dibawa Santri Baru Alat elektronik dan sejenisnya Q Apakah boleh bawa hp ke pesantren Gontor A Handphone tidak diperkenankan untuk dipakai oleh santri gontor dilingkungan pondok. Q Apakah di pondok boleh bawa HP A HP tidak diperkenankan untuk dipakai oleh santri gontor dilingkungan pondok. Q Apakah di Pondok Gontor boleh bawa HP A HP termasuk barang yang dilarang yang termasuk dalam kategory elektronik. Karena semua jenis elektronik dilarang. Bacaan tidak mendidik termasuk novel dan majalah Pakaian berbahan levis Peralatan tambahan jimat/sejenisnya Serba-Serbi Test Masuk Gontor Sebagai pembimbing masuk gontor yang sudah bertahun tahun, maka sudah seringkali mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari calon wali santri, maupun dari calon santri itu sendiri. Pertanyaan dan jawaban tes masuk gontor yang perlu diketahui sebelum mendaftar. Apakah Lulusan SMA Bisa Masuk Gontor Jika ada pertanyaan atau ada yang bertanya apakah lulusan SMA bisa masuk pondok. Jawabnya Bisa banget. Lulusan SMA dan S1 akan dibarengkan dengan santri baru yang berasal dari lulusan SMP/MTs. Contohnya ada salah satu santri dari kota Tangerang yang sudah lulus Sarjana 1 ikut mendaftar menjadi santri Pondok Modern Darussalam Gontor. Atau mungkin ada yang merasa atau ingin sekedar tahu apakah umur 17 bisa masuk pesantren, apakah bisa tamat SMA mondok. Nyantri itu tidak ada batasan umur karena dalam Islam sendiri diterangkan bahwa kewajiban belajar itu dari lahir hingga liang lahat. Apakah Bisa Masuk Pesantren Gontor Setelah Lulus SMP Bagi calon santri yang baru lulus SMP/MTs dapat mengikuti program Kelas Intensip, yaitu menempuh kelas 1 sampai kelas 6, hanya ditempuh dalam 3 tahun. Jadi nantinya setelah lulus dari kelas 6 dilanjutkan dengan program pengabdian selama satu tahun, maka total dari masuk hingga selesai menjadi 4 tahun. Apakah lulusan Gontor bisa kuliah di universitas negeri Banyak wali santri yang khawatir lulusan Gontor tidak dapat melanjutkan studi di PTN lantaran mereka akan menolak ijazah Gontor. Ini hanyalah mitos yang beredar, karena teman-teman dapat melanjutkan studi ke PTN-PTN besar di Indonesia seperti ITS, ITB, UB, dan lain sebagainya, tanpa masalah administrasi apapun. Lulusan pondok pesantren bisa jadi apa Di pesantren memang setiap santrinya mempelajari ilmu agama, akan tetapi bukan berarti semua lulusan pesantren hanya menjadi ustadz ataupun kyai. Ilmu agama merupakan bekal yang diberikan sebagai pondasi dari ilmu-ilmu umum, agar kelak ketika lulusan-lulusan pesantren sudah berbaur dengan dunia luar, mereka bisa malakukan sesuatu secara berimbang. Dengan bekal ilmu agamanya diharapkan kesibukannya tidak akan membuatnya lupa akan jati diri sebagai seorang muslim. Lulusan pesantren jika sekedar jadi insinyur, pebisnis, menteri bahkan presiden, bahkan orang-orang terkenal sangatlah mudah. Dipesantren diberikan pengalaman hidup yang jauh lebih komprehensif sehingga untuk menggapai apapun sangat mudah. Sebut saja Syakir Daulay, Wali band, Ahmad Fuadi, dan masih banyak lagi. Bahkan mantan presiden ke 4 Indonesia yaitu Abdurrahman Wahid dan wakil presiden RI saat ini yaitu Ma’ruf Amin memiliki latar belakang pesantren. Apa kepanjangan dari Gontor Nama Pondok Modern Darussalam Gontor PMDG kini tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Kiprah dan dedikasi para santri untuk membangun negeri sangat pantas diacungi jempol apreisasi. Nama Gontor yang merupakan nama salah satu desa di kabupaten Ponorogo konon merupakan singkatan dari kalimat “Nggon/Panggon Kotor” atau tempat kotor lantaran tingkah laku masyarakat desa Gontor masa lalu; perjudian, pelacuran, percurian merupakan hal biasa. Namun Gontor yang dulu bukanlah Gontor yang sekarang. Kalau dulu Gontor jadi kiblat dan arah tujuan kemaksiatan, kini Gontor menjadi kiblat bagi pesantren-pesantren dengan basic kemodernan. Apakah di Gontor ada Laundry Para santri dididik untuk melatih dirinya hidup mandiri didampingin oleh mudabir yang sangat bertanggung jawab. Amanah dari pondok dipegang 24 jam sehari 7 hari seminggu tanpa kenal lelah karena kesuksesan anggota santri baru ada ditangannya. Santri diwajibkan untuk mencuci sendiri pakaian mereka sendiri atau menggunakan jasa laundry yang disediakan oleh pondok. Pondok Pesantren Modern Gontor Berdiri Diatas Semua Golongan “Pondok Modern berdiri di atas dan untuk semua golongan. Andaikata murid-murid dan guru-guru semuanya Muhammadiyah. Pondok Modern tidak boleh di-Muhammadiyah-kan. Andaikata murid-murid dan guru-guru semuanya NU. Pondok Modern tidak boleh dijadikan NU.” Ahamad Sahal Pendidikan yang diterapkan Pondok Modern Darussalam Gontor PMDG selalu berpegang teguh kepada pendirian bahwa Gontor berdiri di atas dan untuk semua golongan, bukan di bawah atau dinaungi oleh sebuah golongan sepihak. Gontor tidak dibawahi oleh instansi mana pun karena Gontor merupakan pondok yang diwaqafkan untuk umat Islam di seluruh dunia, bukan untuk kepentingan golongan tertentu. Menarik- narik Gontor ke arah golongan tertentu adalah pengkhianatan. Secara pribadi guru dan murid tidak dilarang menjadi simpatisan organisasi massa Islam yang ada, tetapi secara kelembagaan haram Gontor dibawa-bawa ke ormas ataupun orpol tertentu.” Sejarah Singkat Pondok Modern Darussalam Gontor Balai Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor didirikan pada tgl 20 September 1926/ 12 Rabi’ul Awwal 1345 oleh tiga bersaudara Ahmad Sahal 1901 – 1977 Zainudin Fananie 1908 – 1967 Imam Zarkasyi 1910 – 1985 5 Syawwal 1355/19 Desember 1936 Kulliyatu-l Mu’allimin al-Islamiyah KMI, didirikan oleh Imam Zarkasyi. Sebuah sekolah tingkat menengah, masa belajar 6 th, untuk mencetak guru-guru Islam, dengan sistem pesantren, mengajar-kan ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum secara seimbang. Pelajaran agama dan bahasa Arab dan Inggris disampaikan dengan bahasa pelajaran tidak diterjemahkan. 1948 Terjadi Pemberontakan PKI di Madiun, Para Kyai di wilayah Madiun dan sekitarnya ditangkap dan ditawan oleh gerombolan PKI, termasuk Kyai Gontor. Sebagian besar mereka dibantai, namun para Kyai Gontor selamat berkat bala bantuan dari Pasukan Siliwangi. 28 Rabi’u Awal 1378/ 12 Oktober 1958 Para pendiri Pondok mewakafkan PMDG kepada Umat Islam. Sebuah pengorbanan kepemilikan pribadi demi kemaslahatan umat. Pihak penerima amanat diwakili oleh 15 anggota IKPM yang kemudian menjadi Badan Wakaf PMDG. 29 Jumada Tsaniyah 1383/ 17 Nopember 1963 Perguruan Tinggi Darussalam berdiri. Sejak 1996 diubah namanya menjadi Institut Studi Islam Darussalam ISID. ISID mempunyai 3 fakultas Tarbiyah; jurusan Pendidikan Agama Islam dan Pengajaran Bahasa Arab. Ushuluddin; jurusan Perbandingan Agama, Filsafat Pemikiran Islam. Syari’ah; jurusan Perbandingan Madzhab dan Hukum; dan jurusan Manajemen & Lembaga Keuangan Islam. 7 Dzulhijjah 1386/ 19 Maret 1967 Terjadi pemberontakan terhadap Kyai/Pimpinan Pondok, didalangi oleh sebagian santri senior, bertujuan mengambil alih kepemimpinan di Pondok. Kyai/Pimpinan Pondok memulangkan seluruh santrinya. Pondok untuk sementara waktu diliburkan. Hanya sebagian santri yang dipanggil oleh Pimpinan Pondok yang boleh kembali belajar/nyantri di PMDG. Pasca peristiwa, semakin banyak santri yang datang dan Pondok bertambah maju pesat. Generasi Kedua 30 Rajab 1405/ 21 April 1985, Imam Zarkasyi, pendiri Pondok terakhir, wafat. Sidang Badan Wakaf menetapkan tiga pimpinan baru Shoiman Luqmanul Hakim Abdullah Syukri Zarkasyi, Hasan Abdullah Sahal Th 1999, Shoiman Luqmanul Hakim wafat, digantikan oleh Drs. Imam Badri wafat 8 Juni 2006 Thn 2006, Drs. KH Imam Badri Kenapa harus Gontor Sejumlah keunggulan yang dimaksud adalah kedisiplinan, keikhlasan, dan keberkahan. Terdapat tiga lembaga pendidikan dunia yang menjadi dasar acuan Ponpes Gontor dalam memberikan pendidikan pada santri-santrinya, salah satunya yakni Universitas Al Azhar di Kairo. Namun, Ponpes Gontor dinilainya sama sekali tak mengambil atau mencontoh sistem kedisiplinan dalam mengajar dari tiga lembaga pendidikan tersebut. Kedisiplinan Kedisiplinan. Ini sesuatu yang khas yang kita temui di Gontor yang mungkin tidak kita temui di Ponpes yang lain. Dari berbagai bacaan itu tidak satupun Gontor mengambil inspirasi kedisiplinan dari lembaga atau pihak lain. Jadi masalah kedisiplinan ini murni dari pendiri. Kedisiplinan tersebut dapat menyatukan cara pandang seluruh santri yang berasal dari berbagai macam daerah, suku, dan budaya. Di Gontor, para santri juga dilatih untuk menjadi mandiri dan peka terhadap kondisi sesama. Keikhlasan Gontor memiliki lima prinsip panca jiwa lainnya, yakni kesederhanaan, kemandirian, persatuan, dan kebebasan. Keberkahan. Pak Haji Abdullah Sahal selalu mengatakan berkah itu anugerah. Tapi ada juga keberkahan yang bisa kita ikhtiarkan. Itulah yang terwujud dalam gerakan. Setiap materi pelajaran yang diajarkan oleh Ponpes Gontor selalu diisi dengan hal-hal yang memotivasi, menginspirasi, dan menanamkan kepercayaan diri pada santrinya. Gontor sudah menjadi iconic jadi lembaga pendidikan yang jadi role model, jadi contoh bagaimana mengembangkan lembaga pendidikan. Kenapa anak harus di pondok pesantren Tidak akan menyesal bagi orang tua yang merelakan dan mengikhlaskan anak untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan pesantren. Banyak sekali manfaat yang akan didapat ketika kita berani dan mau untuk memberikan pendidikan kepada anak di Pesantren. Lebih Mandiri Menjadikan anak mandiri adalah kewajiban orangtua agar anak siap atas segala hal dan keadaan yang akan dihadapi dikemudian hari. Mengajarkan anak untuk mandiri adalah salah satu cara orang tua untuk mendidik agar si anak tidak selalu bergantung kepada orangtua atau orang disekitarnya. Hal ini berarti kewajiban orang tua adalah menjadikan anak untuk lebih mandiri. Ketika dirumah semua sudah tersedia dan dibantu orangtua dalam menyelesaikan suatu kegiatan pribadi, di Pesantren santri benar-benar diajarkan untuk hidup mandiri, dibekali pengetahuan cara menjadi anak yang bertanggung jawab untuk dirinya sendiri. Orang Tua Tenang Saat ini lingkungan rumah yang memiliki nilai negatif sangat berpengaruh pada pertumbuhan anak, pesantren adalah pilihan yang tepat dan cermat bagi orangtua yang benar-benar memperhatikan pendidikan dan karakter anak tercinta. Di pesantren selalu di awasi 24 jam oleh para pengurus pesantren dengan kasih sayang dan diajari hal-hal yang baik untuk perkembangan akhlak dan adab anak. Belajar Ilmu Agama Agama Islam memberikan solusi disegala lini kehidupan yang tentunya semua didasari dengan dalil, baik dari Al-Qur’an maupun hadits. Pesantren sendiri memberikan solusi itu yakni mencetak santri-santri yang berkompeten dalam permasalahan agama, sehingga siap turun langsung ke masyarakat dengan bekal yang diberikan pesantren. Melatih bersosialisasi dengan Orang Lain Kita tahu bawah dalam kehidupan kita membutuhkan bantuan orang lain, berhubungan dari manusia satu dengan yang lain. Adanya kerukunan, kekompakan, dan kebersamaan dalam masyarakat merupakan cara mendewasakan kita agar bisa lebih bijak lagi. Ketika anak dipesantren, mereka bertemu dengan teman dari berbagai daerah, dengan berbagai sifat dan kepribadian yang berbeda. Kemudian mereka dijadikan satu agar terjadi proses sosialisasi dalam bermasyarakat yang berskala kecil. Diajarkan cara menghormati dan menghargai setiap pendapat orang lain, diajarkan saling bergotong royong membantu teman yang kesulitan dan menciptakan kedamaian serta kerukunan dalam hidup dan bersosial. Terlindung Dari Pengaruh Buruk Kehidupan Luar Saat ini tekhnologi mengalami kemajuan, globalisasi mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin, mendekatkan yang jauh, memudahkan orang dalam kehidupan. Kemajuan tekhnologi memberikan dampak positif yang luar biasa hebatnya. Namun dari dampak positif tersebut tidak akan terlepas dari adanya dampak negatif juga. Apalagi tentang bagaimana berkehidupan dan bermasyarakat seseorang. Sejatinya semakin lama konten atau tayangan di media sosial juga memberikan pengaruh buruk seseorang dan lingkungan.
Menjadi santri atau santriwati di Pondok Modern Darussalam Gontor Mlarak - Ponorogo atau Pondok Gontor Putri 2 di Sambirejo Mantingan, Ngawi adalah sebuah pilihan untuk menjadi lebih baik seperti tujuan pendiri Pondok Gontor. Dengan jadwal ketat dan banyaknya aturan menjadikan santri atau santriwati menuai hasil seperti yang diharapkan.
Dulu sekali, sekitar dekade 1970 dan sebelumnya, fasilitas Pondok Modern Darussalam Gontor belum seperti sekarang, terutama fasilitas kamar mandi santri. Satu-satunya kamar mandi umum yang dimiliki pondok adalah yang terletak di belakang Gedung Baru sekarang Gedung Aligarh yang hanya berjumlah 30 unit kamar mandi dan WC, sangat kurang untuk jumlah santri yang ketika itu mencapai 1200 lebih. Keadaan itu membuat pondok bekerja sama dengan masyarakat desa. Para penduduk Desa Gontor yang rumahnya berdekatan dengan pondok diminta agar sumurnya dipakai mandi untuk para santri. Jika beberapa peralatannya rusak atau perlu diganti, pondok yang membelikan atau menggantinya. Ketika itu, lebih dari 20 sumur orang desa, dalam radius 100 meter sekitar pondok, dipergunakan oleh para santri. Para pemilik sumur itu, di antaranya ada yang bernama Pak Amiran, Pak Bero, Pak Gunung, Pak Katiman, Pak Syahir, Pak Soleh, dsb. Jadilah para santri yang biasa mandi di tempat-tempat tersebut dinisbahkan menjadi Bani Soleh, Bani Syahir, Bani Amiran, Bani Bero, dsb. Hubungan para santri dengan para pemilik sumur tersebut sangat akrab. Sekembalinya ke pondok setelah liburan sekolah, para santri pun acapkali membawakan oleh-oleh untuk pemilik sumurnya masing-masing. Pemilik sumur pun sangat mengenang “anak-anaknya” itu hingga kini, lengkap dengan karakter, sifat, dan kebiasaan masing-masing. Demikian pula, para pemilik sumur itupun telah menganggap para santri sebagai anak sendiri. Terjadilah hubungan yang harmonis, simbiosis mutualisme. Tidak hanya itu, di sumur-sumur itu para santri juga menorehkan kenangan, menjalin persaudaraan, keakraban, membentuk grup feeling dengan teman-temannya yang berasal dari berbagai daerah. Kenangan itupun terbawa hingga kini, berbilang tahun setelah para santri itu menjadi alumni. Dibalik itu semua, ada juga sisi-sisi negatif dari kondisi di atas Pertama, sumur-sumur itu dipakai baca dikuasai oleh kelompok tertentu. Misalnya, konsulat asal daerah Madura menguasai sumur Bani Syahir; mayoritas anak-anak Bani Soleh berasal dari Jakarta; Bani Amiran dan Bani Bero beranggotakan siswa Kelas 6. Kedua, karena menganggap rumah sendiri, anak-anak santri pun biasa meletakkan barang-barangnya di rumah pemilik sumur tersebut. Bahkan, ada pula di antara mereka yang menjadikan rumah pemilik sumur sebagai kamar kedua, alias tempat bersembunyi, menghindar dari disiplin dan aktivitas pondok. Tentu saja, hal itu termasuk pelanggaran berat. Ketiga, membahayakan jika pemilik sumur itu memiliki anak gadis, sungguh sangat berbahaya bagi para santri. Untuk hal ini, dalam berbagai ceramahnya, Ahmad Sahal selalu mengingatkan orang-orang desa agar tidak berusaha mendekati merayu dengan cara apapun kepada para santri. “Para mas santri itu mau sekolah. Maka, jangan diganggu! Misalnya, bajunya saya cucikan, Mas! Saya setrikakan, Mas! Alah-alah, jangan, jangan!” demikian beliau acap mengingatkan dalam Kuliah Subuh, para hari Idul Fitri dan Idul Adha. Karena itu, sejak dekade 1980-an, jika membangun asrama, pondok selalu melengkapinya dengan kamar mandi dan WC. Bangunan asrama lama, yang sebelumnya tidak memiliki unit kamar mandi, pun dibangun kamar mandi. Lambat laun, semua santri pun tidak lagi menggunakan sumur-sumur orang desa itu. Bani-bani itu pun tinggal kenangan. Dari para pemilik sumur itu yang masih hidup, ada Pak Gunung Gunadi. Selain pemilik sumur, Pak Gunung adalah juga menyediakan jasa mencuci dan menyeterika baju para santri. Baju-baju kotor diambilnya dari Bagian Penatu Organisasi Pelajar Pondok Modern OPPM organisasi intra-nya siswa Gontor, kemudian dicuci, disetrika, dan dikembalikan kepada santri melalui Bagian Penatu OPPM tadi. Rumah Pak Gunung juga strategis, yakni tepat di utara lapangan. Maka, setelah bermain bola, para santri yang anggota sumur itu dapat langsung menuju sumur Pak Gunung, untuk mandi dan pergi ke masjid. Sekarang tidak adalagi bani-bani itu. Rumah Pak Katiman telah dibeli Pondok; rumah Pak Syahir telah berubah menjadi gedung Saudi; rumah Pak Amiran telah dibeli dan menjadi rumah kediaman Ustadz Syukri. Selain itu, Pondok telah menyediakan kamar mandi bagi santri hampir di semua asrama. Demikian pula tempat berwudhu dan mencuci telah begiu banyak meskipun belum memadai benar bagi jumlah santri yang 4300-an orang itu. Yang paling dirasa cukup adalah tempat berwudhu santri. Menurut Ustadz Abdullah Syukri, “Untuk menjalankan disiplin, jumlah tempat wudhu harus cukup. Jika tidak, kita bisa dzolim. Dengan jumlah santri 4000, setidaknya, tempat wudhu harus berjumlah 500 pancuran. Dengan demikian, dalam waktu 10 menit, para santri sudah selesai berwudhu dan pergi ke masjid atau asrama. Kalau kran rusak, banyak anak yang terlambat berwudhu dan terlambat menunaikan shalat. Maka, keran-keran air itu harus selalu dikontrol, agar yang rusak segera diganti.” Menariknya, Ustadz Syukri, secara berkala, menghitung sendiri jumlah keran itu. Maka, ketika ada guru yang disuruh menghitung jumlah keran air, kemudian salah atau kurang, dengan nada tinggi beliau menyuruh guru tersebut menghitung kembali, kadang sampai berulang kali. Itulah Gontor. Seorang kyai Pondok Modern harus menguasai benar kondisi pondoknya, agar dapat menggerakkan santrinya, dengan melengkapi sarananya, sehingga pondok dan santri menjadi aktif, kreatif, dan dinamis. “No time for ecek-ecek,” ujar beliau acap kali dalam beberapa pertemuan. Rumah yang masih ada adalah rumah Pak Gunung, Pak Tumingan, dan Pak Bero. Lainnya, sudah dipindah atau berubah menjadi bangunan milik pondok. Mandi Di Gontor itu, sama sekali tidak butuh perjuangan, tinggal naruh Gayung dikamar mandi, maka itu tanda bahwa kita sudah mengantri untuk mandi. Mandinya juga kilat, maksimal 10 menit kalau tidak ingin digedor santri yang ngantri mau mandi. Makanya ga ada acara Luluran, atau pakai acara mandi rempah segala. Ga peduli pakai sabun atau tidak, yang penting basah. Karena ada yang mandinya ga modal sama sekali, gayung pinjem, sabun pinjem, shampoo pun minta. Jadi, biar tidak dimintai para “penjagal” shampoo, biasanya para santri akan menuangkan shampoo ke kepala sebelum pergi ke kamar mandi. Praktis, tidak perlu bawa botol shampoonya. Tapi mandi di Gontor putra itu bukan prioritas. Lebih baik tidak mandi daripada tidak makan, begitu prinsip yang dipegang para santri. Sebab kalau mandi, itu bisa kapan saja. Pas dikelas, izin keluar sebentar dengan alasan mau kebelang juga bisa dilanjut mandi. Tapi kalau makan, sekali ga kebagian ya sudah, tahan lapar sampai siang. Makanya, banyak sekali model santri Gontor yang ketika masuk kelas itu bawa sabun sama sikat ditaruh di saku celana belakang. Itu tandanya belum mandi, dan dia akan mandi ketika istirahat, atau ya itu tadi, minta izin sebentar kepada ustadznya kebelakang. Kamar mandi di Gontor juga praktis. Karena Aurat laki-laki hanya dari pusar ke bawah hingga dengkul, maka kamar mandinya-pun tidak semua tertutup sempurna. Ada yang Cuma separuh tertutupnya, karena ya semua penghuninya laki-laki jadi ya ndak masalah, selama tidak mandi bersama dalam satu kamar mandi. Dulu ada wali santri yang mempermasalahkan soal antri kamar mandi ini. Dia bahkan berani membicarakan faslitas kamar mandi dan antriannya ini di depan Imam Zarkasyi. Beliau lalu menjawab “Ya begitulah pak, memang masih ada kekurangan di Gontor ini. Fasilitas yang ada belum bisa memnuhi jumalh santri yang datang. Makanya mungkin akan diadakan pengurangan jumlah santri, termasuk tahun ini…” “Iya Kyai… betul itu… dikurangi saja jumlah santrinya Kyai…” “Iya… mungkin termasuk anak bapak juga belum bisa diterima disini, karena faslitasnya kurang…” “Wah…kalau anak saya ya jangan Kyai….” KH Imam Zarkasyi tersenyum. Begitulah manusia, kalau sudah sampai soal ego pribadinya yang kena, biasanya akan jadi bela mati-matian. Padahal pesantren itu kumpulan berbagai macam ego yang bermacam-macam. Beda lagi kalau di Gontor putri. Disini mandi adalah prioritas utama. Lebih baik tidak makan daripada tidak mandi. Makanya di sana jam tiga subuh sudah pada bangun, karena ya untuk nyuci dan mandi itu. Karena mungkin mandinya lama karena putri mungkin ya, sehingga antrinya juga lama…. Gontor, Aboslutely Memorable Moment…. Baca juga, sekilas tentang Pondok Pesantren Gontor Teladan Membangun Wibawa dan Karisma Kiyai Imam Zarkasyi 9 Kelebihan Pondok Modern Darussalam Gontor Dibanding Sekolah Negeri Sejarah Masjid Ponpes Gontor dan Presiden Soeharto Sumber Nashrulloh Zarkasyi
Dulusekali, sekitar dekade 1970 dan sebelumnya, fasilitas Pondok Modern Darussalam Gontor belum seperti sekarang, terutama fasilitas kamar mandi santri. Satu-satunya kamar mandi umum yang dimiliki pondok adalah yang terletak di belakang Gedung Baru (sekarang Gedung Aligarh) yang hanya berjumlah 30 unit kamar mandi dan WC, sangat kurang untuk jumlah santri yang ketika itu mencapai 1200 lebih.
Para santriwati di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ngawi, Jawa Timur Dio Ngawi - Menjadi tempat tinggal dari banyak orang, pondok pesantren menjadi salah satu tempat di mana penyakit mudah untuk menular. Maka dari itu, ada cara bagi pengelola Pondok Modern Darussalam Gontor Putri di Ngawi, Jawa Timur untuk mencegah masalah kesehatan terjadi. Direktur Ponpes Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 Ustad Dr. KH Fairuz Subakir Ahmad mereka memiliki organisasi pelajar dengan bagian kesehatan yang kerap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Ngawi. "Bagian kesehatan bertanggung jawab kepada seluruh santri, sampai tingkat kamar dan kamar mandi, jemuran, semuanya dan selalu kerja sama dengan Dinas Kesehatan," kata Fairuz di Ngawi, Jawa Timur, ditulis Rabu 27/11/2019. Ditemui pada Kamis pekan lalu, Fairuz mengatakan bahwa pihak pesantren bekerja sama dengan puskesmas juga sering memberikan edukasi kepada para santriwati terkait Juga Video Menarik Berikut IniSebuah foto beberapa wanita bercadar dengan berpose dua jari menjadi perbincangan di media Dilanda TuberkulosisPonpes Modern Darussalam Gontor Putri, Ngawi, Jawa Timur Dio PrasastiFairuz mengatakan, ada beberapa masalah kesehatan yang sempat dialami para santriwati di pondok pesantren tersebut. Dua yang paling parah adalah hepatitis dan tuberkulosis. "Dulu hepatitis tapi cepat ditangani kemudian semua santri kita skrining dan libur total. Yang terjangkit, alhamdulillah bisa kita tangani," kata Fairuz. Dia mengatakan pada 2018 sempat ada seorang santriwati yang terkena tuberkulosis. Di 2019, seorang mahasiswi juga mengalami masalah tersebut. Namun, keduanya merupakan bawaan dari rumah dan berhasil diobati hingga selesai. Selain itu, mereka juga sempat meliburkan para santri dari kegiatan belajar mengajar untuk melokalisasi penyakit dan mencegah penularan. "Salah satu syarat masuk ke Gontor memang kami tidak mengizinkan santri yang mempunyai potensi sakit menular."Kader dan Balai KesehatanBalai Kesehatan Santri Masyarakat di Ponpes Modern Darussalam Gontor Putri, Ngawi, Jawa Timur Dio PrasastiTerkait fasilitas kesehatan, pesantren juga memiliki Balai Kesehatan Santri Masyarakat BKSM. Di sana ada 15 kamar rawat inap, satu ruang isolasi, dengan dua dokter dan satu dokter gigi. "Insya Allah kalau kami tidak mampu selalu bekerja sama dengan beberapa rumah sakit dan puskesmas. Insya Allah ke depan kami akan memberikan klinik pratama dan mudah-mudahan didukung oleh pak menteri Menteri Kesehatan Terawan," kata Fairuz. Salah satu kader TB di BKSM Farah Afifah, mengatakan bahwa mereka membantu menjaga kesehatan santriwati yang ada di ponpes tersebut. "Kalau mereka sedang sakit, kami yang terjun pertama kali," kata Farah. Selain itu, kader kesehatan dari BKSM juga melakukan penyuluhan bagi para santri. Baik soal penyakit kulit, flu dan batuk, hingga soal nutrisi. Salah satu penyakit yang paling ditakutkan adalah tuberkulosis atau sering disingkat TB atau TBC. Untuk itu, Farah mengatakan mereka juga kerap melakukan edukasi kepada para santriwati soal penyakit ini. "Sosialisasi memberikan edukasi soal penting menjaga badan mereka. Kami juga menanamkan kepada mereka kalau TBC ini bisa ditangani, bisa diobati sampai tuntas," kata Farah.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. KamarSantri Putri. Menurut kakak saya pula, kamar fasilitas pondok pesantren Gontor putri disediakan untuk 30 orang per satu kamar sudah disediakan kasur lipat dan juga lemari. Jika ingin mencuci, biasanya santri putri mencuci sendiri, namun ada pula layanan laundry berbayar. Seperti pondok pada umumnya, fasilitas dan aktivitas apapun harus dilakukan oleh santri dengan berantrian.

Santriwati yang kini bertugas di Kemlu RI di KJRI Istanbul menulis kisah nyantri di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo PMDG, tentang kemandirian dan bekal ketangguhan hidup CERITA di Gontor Putri tidak akan pernah habis bagi masing-masing santriwatinya. Kisah ini adalah salah satu contoh bagaimana Pak Kyai dapat memotivasi muridnya dengan pengalamannya yang kemudian diterjemahkan menjadi doa untuk kami seluruh santri. Kisah ini diawali bunyi jaros lonceng yang kencang sore itu, tanda seluruh santriwati sudah harus bergegas ke Masjid Darussalam, Gontor Putri untuk menunaikan sholat Maghrib. Aku ingat bergegas berangkat dari Rayon Pakistan, tempat tinggal saat menginjak Kelas IV setara kelas I Madrasah Aliyah, mungkin sekitar tahun 1997. Suasana damai sekali, qira’ah quran yang terdengar dari pengeras suara masjid menambah kesyahduan “Kampung Damai” Darusalam duduk rapi bersiap membaca al-Quran, tidak terlalu lama kemudian diumumkan akan ada taujihat dari Pengasuh Pondok Modern Gontor Putri, KH. Dr. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, MA. Santriwati di masjid saling berbisik, apa yang kira-kira terjadi sehingga beliau hadir di masjid? Sosok beliau yang sangat kharismatik kedian berdiri di depan mimbar, beliau ternyata ingin berbagi cerita perjalanan umroh bersama keluarga yang dilanjutkan dengan ziarah ke Istana Al Hamra di Granada, Andalusia, Spanyol dan Istanbul Turki. Indahnya dekorasi istana Al Hamra dan sekitarannya, dikisahkan seolah-olah kami para santriwati ikut dibawa ke sana. Aku teringat yang beliau sampaikan kira-kira begini di akhir cerita Al Hamra. Katanya, terbersit rasa sedih melihat Istana Al Hamra yang indah, simbol kejayaan Muslim Andalusia kemudian harus diganti menjadi simbol kekalahan Muslim ketika Sultan terrakhir Andalusia Muhammad XII menyerah pada kekuasaan Kristen di Spanyol. Tidak hanya itu, kisah berakhimya kejayaan Al Hamra juga diikuti kisah sedih dan kelam yang dialami umat Muslim di sana. “Namun rasa sedih itu kemudian dapat diobati ketik perjalanan kami lanjutkan mengunjungi Hagia Sofía Ayasofya, di Istanbul, Turki, sebuah banguna yang pernah menjadi masjid ketika Sultan Muhammad Al-Fatih menaklukkan Konstantinopel, kemudian menjadi pusat keilmuan untuk Muslim yang manfaatnya dirasakan seluruh dunia saat ini,” demikian kata beliau. Kami para santri, hening mendengar dan ikut terbawa suasana hati beliau. “Kami berdoa semoga anak-anak kami kelak dapat mengunjungi tempat-tempat bersejarah bagi umat Msim di situ,” tutupnya dan santriwatipun serentak menjawab “Amiiiiiin….” Tidak tesa, mata mengalir di pipi sambil berdoa lirih. “Ya Allah, kabulkan ya Allah, hamba ingin mengunjungi tempat-tenmpat itu.” Pada malam tanggal 18 Juli 2020, 23 tahun sejak kisah indah di Masjid Darussalam itu, aku duduk tepat menatap Hagia Sophia dari dekat. Sebelumnya pada 10 Juli 2020, Pemerintah Turki mengumumkan Hagia Sophia akan dikembalikan fungsinya dan izzah-nya sebagai masjid sesuai Waqaf Sultan Muhammad Al-Fatih setelah 86 tahun berfungsi sebagai museum. Penduduk Muslim berbagai bangsa yang berada di Istanbul saat ini akan menyambut shalat Jumat pertama di “MasjidHagia Sophia” pada tanggal 24 Juli 2020. Subhanallah, betapa tidak ada yang mustahil kalau Allah sudah berkehendak. Teringat dengan jelas betapa doa di Masjid Darusaalam itu menjadi motivasi untuk memantaskan diri dapat menggapai ridho-Nya sampai ke tempat ini dengan cara yang baik. Adzan Isya’ kemudian bersahutan, bergantian kumandangnya dari Hagia Sophia dan Masjid Sultan Ahmed Blue Mosque yang letaknya berhadapan. Hening lagi terhimpit haru, lirih bergumam, “..Ustadz….doa Ustadz dan doa kami Allah kabulkan, Alhamdulillah. Terima kasih Ustadz..” Seketika rindu guru-guru, rindu semua sahabat, rindu Kampung Damai. Cerita tidaklah selesai sampai di Masjid Darussalam sore itu. Doa dan cerita Pak Kyai, Bapak Pengasuh menjadi motivasi untuk menempuh perjalanan 23 tahun dari “Masjid Darussalam sore itu” hingga ke “Masjid Hagia Sophia malam ini Pendidikan di Pondok Gontor memang Pendidikan kelas dunia, sebuah pendidikan kemasyarakatan bukan lembaga kemasyarakatan. Keikhlasan dan kesungguhan guru-gurunya mendidik santri dapat menularkan semangat kesungguhan bagi santri untuk belajar. Semua kegiatan di pondok bermafaskan pendidikan, membius santri dalam miliu militansi perjuangan. Jika membayangkan seluruh kegiatan dan soal-soal ujian di Pondok Gontor saat itu pada masa sekarang, rasa-rasanya mustahil dapat lulus. Herannya, seluruh santri mampu dan kuat melewatinya. Kami digembleng untuk tidak hanya bertanggung jawab atas pendidikan diri sendiri tetapi juga digembleng untuk bertanggungjawab atas kemaslahatan bersama. Gemblengan berbuat untuk kemaslahatan bersama itu dimulai saat santri kelas IV yang dinilai sudah mulai dewasa, mesti bertanggung jawab mengurus perpulangan bersama anggota konsulat hingga ke daerah asal masing-masing denga selamat. Saat itu naik pesawat belum jamak. Sehingga bus atau kapal laut menjadi sarana transpot perpulangan akhir tahun ajaran, temasuk untuk Konsulat DKI Jakarta. Dibantu musyrifah pembimbing, santri kelas IV juga ikut mempersiapkan segala keperluan perpulangan, mulai dari pemesanan bus, konsumsi, surat-surat jalan santri hingga obat-obatan selama perjalanan perpulangan yang ditunggu akhirnya datang. Dengan penuh rasa syukur dan bangga, menyambut Ramadhan para santri dilepas pulang ke rumah masing-masing oleh Pengasu PM Gontor Putri, KH. Dr. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, MA dan Direktur KMI, Alm KH Sutadij Tajuddin, MA, Konsulat Jakarta berangkat dengan 4 armada bus, melewati jalur Pantura dan tujuan akhir pemberhentian di Masjid Istiqlal. Perjalanan ternyata tidak semudah yang direncanakan, 1 bus ternyata mogok dan tidak bisa melanjutkan perjalanan. Konsekuensinya, seluruh santri di bus mogok harus pindah disebar ke 3 bis yang tersisa. Berdesak-desakan dan sedikit tidak nyaman memang, tetapi keinginan bisa segera sampai Jakarta dan bertemu orang tua mengalahkan semua rasa tidak nyaman itu. Alhamdulillah, 3 bis rombongan konsulat yang tersisa akhirnya bisa sampai Jakarta dengan selamat. Perjalanan pulang yang ditempuh 23 tahun yang lalu itu pun atas kehendak Allah terefleksikan kembali pada masa-masa pandemi di Istanbul ini. Memegang amanah sebagai pelaksana fungsi Kekonsuleran di KJRI Istanbul, harus selalu siap terlibat dengan masalah-masalah perlindurngan WNI termasuk bertanggung jawab untuk program repatriasi perpulangan WNI kembali ke tanah air. Tugas ini kerap membawa kembali ingatan bagaimana seluruh urusan kesiapan perpulangan santri dapat diselesaikan dengan baik karena kesungguhan dan kerja sama tim konsulat yang kompak. Masalah mesti ada, tetapi semua dihadapi dengan ceria. Maka, ketika masa harus mengurus perpulangan WNI tiba dan deal yang harus dijalani sekarang adalah dengan maskapai penerbangan, imigrasi dan institusi polisi negara lain, beban itu tidak dirasa terlalu berat karena ada “bekal pengajaran'” di Pondok dan kerja sama tim yang luar biasa. Suka duka “perjalanan perpulangan” menguatkan diri untuk optimis menghadapi seluruh tantangan dalam mengurus perpulangan WNI ke tanah air. Pondok mengajarkan fokus, detail dan kerja hingga tuntas tanpa imbalan apalagi minta hormat. Idealisme yang diajarkan di Pondok adalah idealisme tertinggi, “bekerja, berbuat Lillaahi ta ala“. Lillahi ta ala itu juga yang mengantarkan bertugas total dan semangat melalui semua hambatan demi repatriasi WNI dapat selamat tiba di tanah air. Melalui masa pandemi di negeri orang dan di saat yang bersamaan memegang amanah sebagai abdi masyarakat, istri dan ibu memang tidak mudah. Dealing dengan orang sakit dan tetap harus menjaga keselamatan diri sendiri, tim kerja dan keluarga memerlukan strategi. Jika terasa lelah dan tiba-tiba stuck, maka obat mujarab adalah ingat kembali bagaimana kita para alumni mendapatkan pendidikan dan pembekalan dari poncdok untuk menjadi perempuan yang sittilkul. Kekuatan kembali datang kalau ingat pengalaman di kelas 1, Rayon Santiniketan, sekitar tahun 1995 dulu pernah tertular sakit kulit di kaki, hingga infeksi dan demam. Mustahil untuk mengerjakan semuanya sendirian tanpa bantuan sahabat karena walaupun sakit harus bisa mengikuti jadwal ujian akhir tahun saat itu. Tanpa rasa jijik dan takut tertular, ada sahabat, kakak kelas dan guru yang setia membasuh kaki dan membalurnya dengan obat, ada yang setia bergiliran mengambilkan makanan dari Kopda, ada yang setia menemani belajar dan meminjamkan catatan dan ada juga yang setia mengantarkan ke Balai Kesehatan Santri BKSM untuk mengikuti ujian tulis di sana. Pengalaman diurus ketika sakit di pondok menjadikan diri ini rasanya malu kalau tidak bisa ikhlas dan sungguh-sungguh membantu orang yang sakit dan memerlukan uluran tangan. Ada pengalaman lucu yang tidak akan pernah terlupakan ketika sakit itu. Demam menggigil menyerang di saat teman-teman sudah berangkat ke masjid untuk menunaikan sholat Maghrib. Beruntung kakak pengurus rayon memperbolehkan istirahat di rayon dan sholat di kamar. Pusing, sakit panas, kangen rumah, sakit gatal di kaki plus lapar sukses membuat sakit terasa lebih berat dan menangis sendirian. Ketika mencoba memejamkan mata, tiba-tiba ada yang meraba dahi dan berbisik bicara dengan dua temannya yang lain, katanya dengan bahasa Arab yang kira-kira artinya ini “Badannya Ibeth panas, punya obat gak?” lalu temannya menjawab, “Kita kan lagi kabur gak sholat di masjid kok malah mau ngobatin orang?”. Kubuka mata dan tidak terlalu lama keputusan mereka yang akan kabur sholat dari masjid dibatalkan, satu perwakilan dari tiga orang ini pergi ke masjid dan meminta izin kakak pengurus Rayon untuk mengurus aku yang sakit. Tiga orang ini memang terkenal sebagai insan sirriroh saat itu. Dua orang pergi mengambil daun yang akrab kami panggil “daun cocor bebek”, daun ini ampuh menurunkan panas. Daun itu kemudian mereka geprek dengan batu dan mereka tempelkan ke dahiku. Mereka kemudian mengambilkan makan dan memanggil Ustadzah musyrifah Rayon Santiniketan, Usth. Ema dari Gresik, melihat luka di kakiku, membasuh air dan kemudian mengambil obat untuk dibalurkan di kaki. Tak lama mobil pondok dating menjemputku dan membawa ke rumah sakit. Jika ingat semua pengalaman ini, tidak terperikan rasa syukur kupanjatkan kepada Allah SWT karena pernah mengenyam pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor. Kepedulian dan ukhuwah yang ditanamkan sejak aku kecil itu terpatri kuat di dalam diri dan kubawa dalam setiap perantauanku di bumi Allah. Pondok Modern Gontor memberiku pembekalan dan itu sudah lengkap dibungkus dalam Panca Jiwa Pondok, Keikhlasan, Kesederhanaan, Berdikari, Ukhuwah Islamiyah dan Kebebasan. Bagi para santri, “bekal Gontor itu dulu mungkin tidak terlihat, tetapi tanda disadari bekal itu dijiwai, diresapi oleh tiap insan di Kampung Damai. Teladan dari Pak Kyai dan para guru membuat bekal-bekal itu menjadi satu paket lengkap. Elizabeth Diana Dewi Foto Istimewa Teringat kala itu, tahun 2000, bersama teman-teman yang akan berangkat belajar ke Universitas Islam Antara Bangsa, Malaysia UIAM, kami berpamitan memohon doa restu dari Direktur KMI saat itu, Alm KH Sutadji Tajuddin, MA. Pesan beliau sederhana, “kerjakan semua dengan sungguh-sungguh belajar sungguh-sungguh dan jangan bosan jadi orang baik.” Beliau melepas kami dengan doa. Perjalanan merantau ke negeri orang untuk pertama kali dimulai. Uang saku pas-pasan membuat kami mau tidak mau harus mencari pekerjaan ekstra di luar jam studi. Rezekinya waktu itu bekerja part time di sebuah cafe di Kampus UIAM. Pengalaman pernah merasakan menjadi pengurus dapur di pondok, membuat pekerjaan di cafe terasa ringan saja. Menjadi pengurus dapur namun tetap tidak boleh satu kalipun meninggalkan kelas, juga menjadi pemecut semangat untuk giat bekeja dan belajar agar bisa selesai studi pada waktunya di UIAM. Pendidikan dan semua kepernahan di Pondok Modern Darussalam Gontor telah membentuk para alumninya untuk dapat survive, dan bahkan berperan, memberikan sumbangsih bagi sekitarnya dari berbagai aspek. Namun, semua tetap saja akan kembali pada “sebesar keinsyafanmu, sebesar itu pula keuntunganmu.” Cita-cita dan doa tetap harus dibangun dengan kerja keras. Kerja keras berjuang pun juga memerlukan ridho dan doa orang tua, para guru kita. Maka, ketika berpamitan kepada Ustad Dr. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, MA, sebelum kami bertugas ke Istanbul, beliau berpesan, “..wattaqullaaha wa yuallimukumullaahu….” Di akhir percakapan kami, beliau bacakan doa dan menutup dengan Al-Fatihah. Semoga Allah swt karuniakan rahmatNya, perlindunganNya untuk Pondok Modern Gontor, kepad aguru-guru kami, orang tua kami dan semua penduduk “Kampung Damai”, amin.*/Dikisahkan Elizabeth Diana Dewi, MIR, santriwati lulusan 1999, kini bertugas di Kemlu RI di KJRI Istanbul

Kesederhanaanmenjadi salah satu filosofi Gontor. Kesederhanaan dididik agar setiap santri mampu menghadapi segala macam jenis kehidupan. Pemimpin selalu lahir dari keprihatinan. Bukan dari kemewahan. Pendidikan ini yang menjadi nyawa Pesantren Gontor. Anda akan melihat, santri tidur berjejer di kamar seperti di pengungsian. Kamar pondok pesantren Gontor memang berbeda dengan pesantren-pesantren modern yang kini banyak berkembang, apalagi dengan boarding school yang mewah-mewah. Tapi banyak sekali yang penasaran. Oleh sebab itu kami akan menceritakan bagaimana keadaan atau suasana kamar santri pesantren Gontor Ponorogo. Kami pernah nyantri di sana selama beberapa tahun. Penjelasan kami lebih kepada pengalaman. Kondisi Kamar Santri Pesantren GontorFasilitas di Kamar Pondok Pesantren GontorSuasana di Kamar Santri Pendidikan dari Kamar Kondisi Kamar Santri Pesantren Gontor Kamar Pondok Pesantren Gontor tidak tentu luasnya. Tergantung desain gedung. Ada yang seperti aula, ada juga yang kecil hanya ukuran sekitar 4 x 7. Tapi rata-rata kalau pengalaman kami sekitar 5 x 8. Ada yang lebih besar. Keadaannya adalah ruang kosong. Sama sekali tidak ada apa-apa. Hanya pintu dan jendelanya lebar. Biasanya ada teralis besi, kalau di bagian belakang. Jadi kalau dibuka udara yang masuk sangat terasa. Barulah nati di kamar kosong ini ada almari santri dengan lebar sekitar 40 dengan tinggi meter. Jadi masing-masing dapat satu almari mini ini yang ditata dekat dengan dinding. Dengan luas kamar sekitar 40 meter persegi, biasanya diisi oleh 15 santri. Cukup ramai, jadi seru sekali berada satu kamar. Bersama-sama. Anggota kamar tidak ditentukan berdasarkan daerah, atau kelas. Semua dicampur menjadi satu. Nantinya santri akan tinggal di satu kamar ini selama satu semester. Melewati itu akan pindah lagi ke kamar yang lain dengan anggota yang berbeda-beda lagi. Selalu seperti itu. Sehingga teman santri Gontor sangat banyak. Fasilitas di Kamar Pondok Pesantren Gontor Yang paling banyak ditanyakan adalah, bagaimana mereka tidur? Di kamar ini tidak tersedia ranjang tingkat seperti pesantren-pesantren lainnya. Apalagi kamar mandi di dalam. Tidak ada. Untuk tidur menggunakan kasur lantai dengan tebal sekitar 15 cm. Tapi kasur tersebut hanya diletakkan di waktu malam saja, di waktu tidur. Selebihnya ditumpuk di sudut ruangan. Sehingga ruang kamar bisa untuk bergerak bebas. Dan memang ada aturan tidak boleh membentangkan kasur selain waktu tidur di malam hari. Juga ada aturan tidak boleh tidur selain malam hari. Kecuali hari libur atau memang sedang sakit. Suasana di Kamar Santri Kamar Pondok Pesantren Gontor tidak selalu ditempati santri. Kalau waktu belajar di kelas kosong. Kalau waktu pagi, sore, hanya beberapa, bergantian, ada yang makan di dapur, ada yang sedang mandi. Mengaji Quran juga tidak di kamar, tapi di masjid atau depan asrama bersama-sama. Berjejer. Ketika itu kamar akan kosong. Pintu-pintu almari juga sudah pasti harus ditutup rapat. Waktu di mana semua santri berada di kamar lengkap adalah di malam hari. Sebelum masuk kamar akan diabsen satu persatu. Sehingga lengkap. Ketika itulah piket kamar akan merapikan kasur untuk bersiap tidur. Jadi selepas absen langsung rebahan. Selain santri, di dalam kamar ada yang namanya mudabbir, atau pendamping. Biasanya berjumlah 3. Intinya rasionya satu berbanding lima. Satu mudabbir memegang lima santri. Sehingga akan diawasi dengan baik. Mereka yang membangunkan, bahkan kalau malam hari ada yang belum tidur akan diminta untuk tidur. Di Gontor segala sesuatu adalah pendidikan. Begitu juga di kamar. Ada beberapa aspek pendidikan yang ditanamkan pada santri. Pertama belajar sosialisasi. Karena santrinya tidak berasal dari satu daerah, belajar menghadapi beragam karakter selama satu semester. Santri juga menjadi keluarga. Karena mereka akan merasakan hidup satu kamar bersama. Bahkan kalau ada yang sakit temannya yang mengambilkan makan, juga yang mengantar ke klinik. Sisi lain adalah organisasi. Setiap orang akan mendapatkan jabatan, mulai dari ketua kamar, sektretaris. Sampai tugas piket harian. Bahkan jadwal menjadi imam shalat dan adzan. Karena shalat subuh, dhuhur, ashar, dan isya memang di kamar. Sudah dikondisikan untuk pendidikan santri. Berikutnya adalah aspek pendidikan kehidupan. Kamar Pondok Pesantren Gontor yang sederhana mengajarkan kepada santri untuk hidup jauh dari kemewahan, bahkan lebih cenderung terbiasa hidup seadanya. Ini adalah pendidikan kepemimpinan. Terakhir santri di kamar melukiskan ceritanya masing-masing. Karena terkadang dihukum sama-sama bersama teman satu kamar. Terkadang ada orang tua yang datang, nantinya membagi makanan bersama-sama. Atau bahkan diajak makan bersama orang tuanya. Pokoknya senang susah sama-sama. Begitulah kamar pondok pesantren Gontor. Bagi yang nyantri di sini, pasti ingat teman satu kamarnya dan bagaimana menjadi saudara hingga selepas hidup di pesantren. Post Views TRIBUNJAKARTACOM, PONOROGO - Dinas Kesehatan Ponorogo menyampaikan kabar gembira menyusul 13 santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 sembuh dari Covid-19. Satgas Covid-19 Pondok Modern
Pondok pesantren Darussalam Gontor, atau yang dikenal sebagai pesantren Gontor adalah salah satu pesantren yang paling dicari di dunia maya. Padahal, pesantren Gontor bukanlah pesantren tertua di Indonesia, berdiri baru 1926, kalah dengan Sidogiri atau yang lainnya. Pesantren Gontor juga bukan pesantren dengan santri paling banyak, atau pesantren dengan cabang paling melimpah. Gontor juga bukan pesantren paling mewah, tidurnya masih pakai kasur tipis di lantai. Tapi kami menemukan ada 7 hal terbaik yang bisa ditemukan di salah satu pesantren terbaik di Jawa Timur ini. Di Bawah Naungan Badan WakafTidak Pandang BuluFasilitas Sederhana Pesantren GontorDisiplin Sangat TinggiKemandirian Ekonomi MumpuniSantri Super KreatifBiaya Murah Pondok Pesantren GontorJodoh Sesama GontorSilakan Isi di kolom komentar sesuai pengalaman Di Bawah Naungan Badan Wakaf Kebanyakan pondok pesantren berada di bawah naungan yayasan, bahkan terkadang yayasan pribadi. Maka efeknya adalah masuknya kepentingan keluarga ke dalam pondok pesantren tersebut. Bisa dibuktikan kalau ke pesantren-pesantren biasanya tidak satu induk kepengurusan, ada pondok-pondok kecil dalam satu komplek. Pesantren Gontor sejak dulu sudah diwakafkan kepada umat Islam. Artinya tidak ditentukan oleh satu kepentingan besar. Ada badan wakaf yang menaungi pimpinan pondok pesantren Gontor. Maka pimpinan Gontor terdiri dari 3 orang. Bukan satu orang dominan. 3 orang itu saling melengkapi. Masing-masing memiliki tanggung jawab. Komposisinya pun bukan semuanya keluarga. Dari tiga pimpinan pondok, hanya dua saja yang bagian dari pendiri. Itu pun jika ada khilaf, atau menyalahi aturan, Badan Wakaf sebagai badan tertinggi selalu mengingatkan. Dari sinilah mengapa banyak pihak yang percaya dengan pondok pesantren Gontor. Karena conflict of interest-nya kecil. Pendidikannya pun tidak pernah berubah sedari dulu tidak diakui ijazahnya, hingga sekarang ijazahnya sudah mulai diakui oleh pemerintah. Sehingga pesantren Gontor juga masuk dalam salah satu pesantren terbaik di Indonesia. Tidak Pandang Bulu Pesantren Gontor sebenarnya gudangnya santri dari anak tokoh berpengaruh di Indonesia. Dari menteri hingga pengusaha besar. Dari kepolisian, TNI, hingga rakyat biasa. Bahkan berbagai ormas di Indonesia. Tapi anehnya semua diperlakukan sama. Meskipun kepada keturunan pendiri pondok pesantren pun perlakuannya sama. Contoh, ketika pendaftaran, ada anak pendiri pesantren Gontor, Ust. Ridho Zarkasyi, beliau mendaftarkan sendiri santrinya di pondok putri. Bahkan memanggul kasur anaknya. Di Gontor itu menjadi pemandangan biasa. Ketika mendaftar pun tetap harus antri. Sehingga banyak tamu yang menaruh hormat. Indahnya Kampus UNIDA Gontor Ponorogo Fasilitas Sederhana Pesantren Gontor Fasilitas pesantren Gontor menurut kami sederhana. Meskipun sekarang zamannya boarding school yang super mewah, biaya masuk sampai lima puluhan juta, pesantren Gontor tetap seperti dulu, pakai kasur tipis, semua tidur di lantai, makan antri, mandi antri, semua serba antri. Kamar pesantren Gontor Putri dan Putra tidak jauh berbeda. Kalau telat dihukum. Jangan dibayangkan atau dibandingkan sama pendidikan yang mewah-mewah. Pendidikan di Gontor sangat sederhana. Satu kamar berisi 15-30 orang. Bahkan kelas pun masih kelas berisi 40 orang saat lembaga pendidikan lain membanggakan kelas dengan siswa sedikit. Makan juga tidak begitu enak, pakai sayur, kadang dengan kerupuk, atau memakai sambal saja dengan nasi. Belum lagi dilihat dari cara berpakaian, semua sama. Di Gontor masuk kelas tidak memakai seragam, yang penting kemeja polos. Tapi dari hal itu Anda tidak bisa membedakan mana orang kaya dan mana orang yang sok kaya. Semua terlihat sama. Sehingga persahabatan di Gontor benar-benar natural. Walaupun kaya, tidak banyak gaya karena aturannya memang demikian. Disiplin Sangat Tinggi Inilah yang membuat santri pesantren Gontor dikenal punya daya tahan tinggi. Kedisiplinan di Gontor sangat tinggi. Anda akan menemukan satu waktu pondok pesantre Gontor sangat sepi sekali, tapi satu waktu lain akan sangat ramai, semua tergantung waktu yang cukup ketat. Makan pun hanya disediakan waktu setengah jam untuk jumlah 3500 santri. What? Jangan dibayangkan bagaimana cepatnya mereka berjalan dan makan. Setiap kesalahan ada konsekuensi yang harus ditanggung. Dari hukuman paling ringan, atau diskors selama satu tahun ajaran, atau bahkan diusir dari pesantren, pulang selama-lamanya. Diberdirikan di depan aula di bawah terik matahari menjadi pemandangan yang sering dilihat. Lagi-lagi disiplin ini tidak pandang bulu. Kalau Anda mengadu, memohon untuk dianulir hukuman, pasti jawabannya, “Bawa pulang saja anak ibu. Mungkin kami belum mampu mendidik dengan segala kekurangan,” Nah loh, jadi orang tua langsung bingung. Maka ada istilah, masuk Gontor mudah, tapi bertahan di Gontor susah. Setiap santri seperti dipanggang, digencet sana sini dengan beragam tekanan. Sedikit lembek, pasti pengin pulang. Calon Pelajar Pondok Pesantren Gontor Kemandirian Ekonomi Mumpuni Pesantren Gontor dikenal memiliki kemandirian ekonomi yang cukup baik. Memiliki banyak unit usaha dalam segala bidang, dari toko buku hingga toko bangunan. Uniknya Pesantren Gontor tidak bergerak dalam bidang-bidang spekulatif, bisnisnya tergolong yang aman, seperti pom bensin dan lain sebagainya. Armada bus pun banyak, hingga apotek dimilikinya. Pesantren Gontor memiliki prinsip ekonomi protektif. Yang artinya dalam sudut pandang kami adalah uang sebisa mungkin tidak banyak keluar ke pihak lain. Tapi berputar dalam lingkaran pesantren. Santri pun harus belanja di toko yang dimiliki oleh pesantren. Maka perputaran uang pun berputar sangat cepat. Uniknya lagi, tidak ada ATM Bank berada dalam pondok pesantren. Pesantren Gontor tahu filosofi bankir, sehingga menghindarinya. Oleh sebab itu pesantren ini tidak tergantung kepada yang lain. Bahkan jika ada yang memberikan bantuan namun memiliki syarat tertentu, sudah pasti akan dikembalikan. Hal ini pula yang menjadikan filosofi pendidikan Gontor tidak pernah banyak berubah dari berdiri hingga saat millenial seperti sekarang. Santri Super Kreatif Pesantren Gontor dikenal membebaskan santrinya untuk menekuni bakat yang dimiliki. Istilah zaman sekarang adalah passion. Semua disediakan sarana dan prasarana agar bakat santri berkembang. Dari sains seperti matematika, sampai seni seperti menciptakan lagu. Di Gontor studio musik memiliki fasilitas yang standard nasional. Bahkan videography pun, seperti membuat film pendek dipersilakan, ada studio khusus dan menghasilkan banyak video-video kreatif. Pimpinan pesantren KH. Hasan Abdullah Sahal juga dikenal sebagai seorang musikus, pemain gitar, sehingga memahami bahwa seni adalah bahasa. Maka banyak alumni Gontor yang menekuni beragam macam bidang. Seperti penulis, menjadi sutradara dan mendapatkan penghargaan nasional, pengusaha tidak terhitung dari yang skala kecil hingga besar, apalagi akademisi, cukup banyak. Biaya Murah Pondok Pesantren Gontor Biaya Pondok Pesantren Gontor yang sudah sangat mashur tidak menjadikannya jual mahal. Pesantren ini cukup murah dengan biaya masuk sekitar Rp. 6 juta rupiah. Baik pesantren putra atau putri hanya memiliki perbedaan jumlah biaya yang sedikit. Untuk biaya bulanan hanya membutuhkan dana di luar jajan sebesar Rp. 750 ribuan. Padahal pendidikan yang ada di dalamnya cukup bagus. Hal ini pula yang menjadikan banyak orang berbondong-bondong ingin mengantarkan anaknya masuk ke pondok Gontor Jawa Timur. Salah satu faktornya adalah unit usaha yang dimiliki pondok pesantren. Sehingga semua kebutuhan guru sudah dipenuhi oleh unit usaha. Sedangkan apa yang dibayarkan santri kembali ke santri itu sendiri. Oleh sebab itu santri tidak merasa membayar guru, dan guru pun tidak merasa dibayar santri. Pendidikan berjalan stabil dengan posisi guru dihormati dan santri menghormati. Jodoh Sesama Gontor Ada hal yang unik jika Anda masukkan anak ke Gontor. Walaupun jarak antara santri putra dan putri hampir empat jam. Mereka terpisah tidak pernah disatukan, tapi entah mengapa santri putra Gontor banyak yang menikah dengan santri putri Gontor. Konon karena kesamaan visi sehingga mudah melaksanakan misi. Bahkan banyak orang tua santri yang mengharapkan anaknya mendapatkan santriwati Gontor putri karena sudah jelas pendidikannya sehingga tidak sulit mendidik dalam biduk rumah tangga. Caranya sebenarnya sederhana, sekali bertemu dalam satu acara, langsung ingin tahu nama, kemudian silaturahim ke pondok putri pamitan ke pimpinan pondok. Atau bahkan langsung ke orang tuanya. Keberanian santri Gontor dalam persoalan jodoh terbilang istimewa. Mungkin karena sudah lama hidup di pesantren dan tidak melihat lawan jenisnya. Ustadzah Pesantren Putri Gontor Silakan Isi di kolom komentar sesuai pengalaman Jika Anda memiliki pengalaman ketika masuk salah satu pondok pesantren terbaik di Indonesia ini, silakan cantumkan di kolom komentar. Komentar Anda akan menjadi tambahan bahan bagi review kami tentang pondok pesantren Gontor. Post Views
J Pondok Pesantren Gontor Putri Pesantren Putri Pondok Modern Darussalam Gontor, terletak lebih kurang 100 km dari Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo atau 32 km sebelah barat kota Ngawi, tepatnya di desa Sambirejo Kec. Mantingan Kab. Ngawi.

Kompas TV nasional agama Kamis, 8 September 2022 1557 WIB Suasana pondok Gontor, kisah pondok ini bermula sejak abad ke-18 dari pondok Tegalsari Sumber Dikisahkan, ia sangat dekat dengan Kyainya dan Kyai pun sayang padanya. Maka setelah santri Sultan Jamaluddin dirasa telah memperoleh ilmu yang cukup, ia dinikahkan dengan putri Kyai dan diberi kepercayaan untuk mendirikan pesantren sendiri di desa Gontor. Adapun Desa Gontor sendiri adalah sebuah tempat yang terletak lebih kurang 3 km sebelah timur Tegalsari dan 11 km ke arah tenggara dari kota Ponorogo, Jawa Timur. Pada saat itu, Gontor masih merupakan kawasan hutan yang belum banyak didatangi orang. Bahkan hutan ini dikenal sebagai tempat persembunyian para perampok, penjahat, penyamun bahkan pemabuk. Dengan bekal awal 40 santri, Pondok Gontor yang didirikan oleh Kyai Sulaiman Jamaluddin ini terus berkembang dengan pesat, khususnya ketika dipimpin oleh putera beliau yang bernama Kyai Anom Besari. Ketika Kyai Anom Besari wafat, Pondok diteruskan oleh generasi ketiga dari pendiri Gontor Lama dengan pimpinan Kyai Santoso Anom Besari. Baca Juga MUI soal Santri Gontor Tewas Diduga Dianiaya Santri Senior Jati Diri Pondok Patuh Pada Hukum Setelah perjalanan panjang tersebut, tibalah masa bagi generasi keempat. Tiga dari tujuh putra-putri Kyai Santoso Anom Besari menuntut ilmu ke berbagai lembaga pendidikan dan pesantren, dan kemudian kembali ke Gontor untuk meningkatkan mutu pendidikan di Pondok Gontor. Mereka adalah, KH. Ahmad Sahal 1901-1977. KH. Zainuddin Fanani 1908-1967, KH. Imam Zarkasyi 1910-1985. Mereka memperbaharui sistem pendidikan di Gontor dan mendirikan Pondok Modern Darussalam Gontor pada tanggal 20 September 1926 bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1345, dalam peringatan Maulid Nabi. Pada saat itu, jenjang pendidikan dasar dimulai dengan nama Tarbiyatul Athfal. Kemudian, pada 19 Desember 1936 yang bertepatan dengan 5 Syawwal 1355, didirikanlah Kulliyatu-l-Muallimin al-Islamiyah, yang program pendidikannya diselenggarakan selama enam tahun, setingkat dengan jenjang pendidikan menengah. Dalam perjalanannya, sebuah perguruan tinggi bernama Perguruan Tinggi Darussalam PTD didirikan pada 17 November 1963 yang bertepatan dengan 1 Rajab 1383. Nama PTD ini kemudian berganti menjadi Institut Pendidikan Darussalam IPD, yang selanjutnya berganti menjadi Institut Studi Islam Darussalam ISID hingga kini memiliki pelbagai jurusan keilmuwan dan jadi salah satu kampus digemari terkait studi islam. Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo saat ini dipimpin oleh, KH. Hasan Abdullah Sahal Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, Drs. M. Akrim Mariyat, Kini, cabang Gontor tersebar di pelbagai wilayah di Indonesia. Tercatat, ada 12 cabang Ponpes Gontor Putra dan juga ada 8 Pondok Gontor khusus untuk santriwati atan Ponpes Gontor putri. Halaman Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA

Liputan6com, Ngawi - Menjadi tempat tinggal dari banyak orang, pondok pesantren menjadi salah satu tempat di mana penyakit mudah untuk menular. Maka dari itu, ada cara bagi pengelola Pondok Modern Darussalam Gontor Putri di Ngawi, Jawa Timur untuk mencegah masalah kesehatan terjadi.Direktur Ponpes Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 Ustad Dr. KH Fairuz Subakir Ahmad mereka memiliki

Bulan Ramadhan akan segera tiba, Pendaftaran Pondok Pesantren Gontor kembali dibuka. Berikut informasi seputar pendaftaran Gontor dan gambaran situasi di sana yang sering ditanyakan orang tua. Jika ada pertanyaan yang belum terjawab, boleh menulisnya di kolom komentar. Insya Allah akan kami bantu cari jawabannya. A. Baru Lulus SD, Anak Saya Bisa Masuk Gontor? Ponpes Gontor membuka dua kelas kurikulum KMI. Kelas Reguler dan kelas Intensif. Kelas Reguler diperuntukan bagi calon santri yang baru tamat SD atau yang sederajat. Sementara Kelas Intensif diperuntukan bagi pelajar tamatan SMP atau sederajat. 1. Saya Seorang Sarjana, Apakah Boleh Mendaftar? Gontor sangat terbuka bagi pendidikan. Tahun 2017 saja terdaftar ada 2 pelajar lulusan S-1. Syawwal 1439, Pesantren ini mencatat ada 12 calon pelajar yang berasal dari SMA. Nantinya, mereka akan digolongkan dalam kelas intensif. B. Berapa Tahun Lama Studi di Gontor? Untuk kelas Reguler, waktu belajar kira-kira 6 tahun ditambah 1 tahun masa pengabdian. Kelas Intensif berlangsung selama 4 tahun ditambah 1 tahun masa pengabdian. 1. Kelas Intensif, Kenapa Lulusan SMP Harus 4 Tahun? Sebagian orang tua dan calon santri bertanya-tanya, “kenapa lulusan SMP lama sekali masa studinya. Bukankah seharusnya cuma 3 tahun?” Gontor ingin menciptakan alumni yang kaffah alis berintegrasi dengan ilmu dan saudara-saudara sesama alumni. Mayoritas santri di Gontor adalah lulusan SD. Mereka mulai belajar di usia SMP kelas 1. Pelajaran mereka lengkap dan utuh. Pelajaran kelas 3 KMI, ada hubungannya dengan materi di kelas 6 kelak. Kelas 5 KMI ada kaitannya dengan materi saat kelas 2. Untuk itulah, lulusan SMP bahkan SMA yang masuk ke Gontor harus menempuh masa studi sepanjang 4 tahun. Dua tahun pertama, untuk mengejar ketertinggalan materi. Satu tahun pertama isinya pelajaran kelas 1-2 KMI, satu tahun kedua untuk materi kelas 3-4 KMI. Sisanya, 2 tahun kedua normal karena tidak bisa dirangkum dalam satu tahun saking beratnya. Dengan begitu, semua alumni Gontor punya standar yang sama. 2. Apa Itu Masa Pengabdian? Masa pengabdian adalah waktu seorang santri yang barus lulus KMI dituntut mengamalkan segala ilmu yang telah ia dapatkan, minimal satu tahun. Pengabdian ini syarat mengambil ijazah yang tidak pernah dijanjikan Pondok Modern Gontor. 3. Apa itu KMI? KMI Kulliyatul Muallimin al-Islamiyyah adalah kurikulum Gontor yang sudah baku dan paten diterapkan sejak pondok modern ini berdiri. KMI menggunakan materi dan buku yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga ada keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lain. Pelajaran kelas 1 berhubungan dengan pelajaran kelas 6 kelak. Dengan Kurikulum KMI ini, Gontor tidak menginduk pada KEMENDIGBUD maupun KEMENAG, bahkan tidak ikut dalam ujian nasional UN. Namun, ijazah Gontor tetap diakui dan dapat digunakan untuk melanjutkan kuliah di universitas dalam dan luar negeri, swasta maupun PTN. 4. Kenapa Gontor Tidak Menjanjikan Ijazah? Pesantren Gontor adalah lembaga pendidikan yang fokus pada praktik nyata terhadap ilmu. Bagi Gontor, “pengakuan masyarakat terhadap amal dan pengabidanmu, itulah ijazah”. Percuma saja lulus menurut akademi, tapi tidak lulus secara akhlak. الأدب قبل العلم Moral lebih utama daripada ilmu C. Transportasi yang Dapat Digunakan Untuk Sampai ke Pondok Modern Darussalam Gontor Kalau kita menggunakan jalur udara, terdapat tiga bandara terdekat. Yaitu Bandara Jogja, Bandara Solo dan Bandara Surabaya. Jika Anda ingin ke Gontor Putri Mantingan melalui Bandara Jogja, saran saya naik kereta api Prambanan Express Pramex menuju Solo. Nanti dari stasiun KA Solo lanjutkan ke terminal Tirtonadi, bisa naik taksi atau becak. Kalau naik becak waktu tempuhnya 10 menit ±. Kalau dari Bandara Adi Somarmo naik taksi ke terminal Tirtonadi. Setelah dari terminal, banyak bus yang dapat kita gunakan untuk sampai ke Mantingan atau ke Ponorogo. Dari Solo ke Mantingan waktu tempuhnya sekitar 1,5 jam. Sementara dari Solo ke Ponorogo waktu tempuhnya sekitar 3,5 jam. Sedangkan dari Surabaya ke Mantingan waktu tempuhnya sekitar 3 jam. Dan kalau ke Ponorogo waktu tempuhnya kurang lebih sama. Kalau naik kereta, bisa turun di stasiun Madiun. Dari sana banyak bus yang dapat ditumpangi. Kalau ke Ponorogo turun di terminal Ponorogo, dilanjutkan trayek atau ojek ke Gontor. Insya Allah semua warga sudah tahu. Bisa juga dari stasiun Madiun naik ojek, kurang lebih satu jam perjalanan. D. Pendaftaran Gontor 2023 Online Sejak 2 tahun lalu, di tengah wabah Covid-19, Gontor mulai memberlakukan sistem pendaftaran secara online. Catat, hanya pendaftaran bukan test masuk. Mohon diperhatikan baik-baik. Mohon para calon orang tua wali berhati-hati terhadap beberapa pihak personal, fanspage yang mengatasnamakan pesantren Gontor; tidak ada jalur belakang, tidak pula ujian online. Pendaftaran ini resmi, syarat ikut ujian masuk, dapat diakses via website resmi Gontor. Berkas akan diproses dalam 2×24 jam, maka sebaiknya jangan menunda-nunda. Bapak-ibu bisa login untuk cek verifikasi. 1. Waktu Daftar Dibuka tanggal 1 Ramadan 1444/ 23 Maret 2023. Ditutup tanggal 23 Ramadan 1444/ 14 April 2023 pukul WIB. Data akan di verifikasi dalam 2×24 jam. Untuk melihat perubahan status, dapat dilihat dalam halaman login pendaftaran. 2. Syarat Pendaftaran Gontor Beragama Islam. Sehat jasmani dan rohani. Sudah memiliki ijazah jenjang pendidikan SD sederajat atau SMP sederajat. Belum pernah diterima menjadi santri KMI Gontor. Adapun syarat-syarat pendaftaran dan rincian biaya bisa dibaca melalui link web resmi Ponpes Gontor berikut a. Perihal Ijazah SD-SMP Ini peraturan baru, beberapa tahun ke belakang masih diperbolehkan mendaftar dengan surat keterangan lulus dari sekolah. Berhubung adanya selisih antara tanggal hijriah dan masehi. Berdasarkan info ini; lulusan SD 2023 yang belum memiliki ijazah sampai pendaftaran selesai, kemungkinan belum bisa mendaftar tahun ini. Lulusan SMP 2023, masih bisa mendaftar menggunakan ijazah SD, tapi akan masuk di kelas reguler, 6 tahun. Atau memilih mendaftar tahun depan. b. Solusi Telat Ijazah/Daftar Bagi calon pelajar yang belum bisa mendaftar masuk Gontor dan masih ingin mendaftar tahun depan, karena belum memegang ijazah atau telat mengajukan pendaftaran, kami punya beberapa tips yang bisa dijalankan untuk menanti pendaftaran di tahun depan Gunakan untuk menghafal al-Quran, baik formal maupun nonformal, atau mendaftar ke Pondok Alumni Gontor, tahun depan masuk Gontor dan ikut ujian lanjutan untuk langsung naik kelas akselerasi. 3. Syarat Tes Masuk Telah mendaftar secara online. Lunas biaya pendaftaran dan mendapatkan nomor ujian. Mencetak bukti pendaftaran online. Menyerahkan dokumen pendaftaran saat tiba di kampus lokasi ujian. 4. Jadwal Ujian Tulis KMI Jika tidak ada perubahan, maka test tulis akan dilaksanakan pada waktu dan tempat yang serempak. a. Waktu Ujian Ujian dilaksanakan serempak dalam satu waktu di seluruh pondok Gontor di Indonesia. Ujian Lisan Tanggal 4-10 Syawwal 1444/ 24-30 April 2023 Ujian Tulis Tanggal 11 Syawwal 1444/ 1 Mei 2023. b. Kampus Tempat Pelaksanaan Ujian Masuk Pendaftaran Gontor dilakukan secara online, tapi ujian masuknya dilaksanakan tatap muka di lokasi kampus Gontor berikut. Silakan merujuk lokasi terdekat sesuai Kartu Keluarga terdekat. a. Untuk Calon Pelajar PutraKampus 2 Pondok Modern Darussalam Gontor, Madusari-Ponorogo Jawa Timur Khusus capel berasal dari pulau Jawa Kampus 6 Mowila, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara Kampus 7 Kalianda, Lampung Selatan, Lampung Kampus 8 Meunasah Baro, Seulimeum, Acek Besar, Aceh Kampus 9 Sulit Air, Solok, Sumatera Barat Kampus 10 Muara Sabak, Tanjung Jabung Timur, Jambi Kampus 11 Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah Kampus 12 Sungai Mandau, Siak, Riau b. Untuk Calon Pelajar Putri Pondok Modern Gontor Putri Kampus 1 Mantingan, Ngawi Jawa Timur Khusus capel berasal dari pulau Jawa Kampus Putri 4 Konda, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara Kampus Putri 6 Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah Kampus Putri 7 Tambang, Kampar, Riau Kampus Putri 8 Labuhan Ratu, Lampung Timur, Lampung c. Luar Negeri Khusus capel mancanegara Malaysia Thailand 5. Kontak Panitia Ujian Masuk Untuk informasi lebih lanjut terkait tata cara dan syarat test dapat langsung diajukan kepada PANJIMAS Panitia Ujian Masuk melalui Email & Hangouts panjimas Telp, Whatsapp, Telegram, SMS 0811 30 1926 Jumlah biaya pendaftaran tahun 2023/1444 hijriah ini sejumlah putra & putri Biaya ini harus disetorkan pada saat pendaftaran paling lambat 25 Ramadhan, dan dapat diminta kembali sebagian jika anak kita dinyatakan belum lulus. Rincian biaya pendaftaran dapat di akses melalui web di atas. Note Biaya dapat berubah sewaktu-waktu. F. Apa Materi Test Masuk Gontor? Ujian masuk terdiri dari ujian lisan interview dan ujian tulis. Materi ujian lisan adalah test membaca al-Quran , Ilmu Tajwid, praktik ibadah shalat, doa harian. Sementara ujian tertulis berupa pengetahuan umum Bahasa Indonesia, Berhitung soal dan angka, Imla dikte aksara Arab. Untuk materi Imla menggunakan bahasa Arab ini biasanya menjadi batu sandungan bagi anak yang berasal dari sekolah umum. Beberapa capel yang berasal dari sekolah agama pun seringkali kesulitan menyelesaikan ujian Imla ini. Mohon dilatih. Baca Juga Tips Menghadapi Test Masuk Gontor dan Cara Menjawab Soal G. Pendaftaran Rombongan Beberapa alumni Ponpes Gontor di daerah biasanya berinisiatif untuk mengorganisir proses pendaftaran calon santri. Jika di daerah Anda ada alumni Gontor, mungkin bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi tentang proses pendaftaran rombongan. Para alumni akan menjadi guide bagi para calon santri dan orang tuanya selama proses pendaftaran hingga pelaksanaan ujian masuk. H. Pendaftar Luar Jawa Pendaftaran ini berlaku untuk semua cabang pondok pesantren Gontor yang tercantum di atas. Untuk bapak-ibu yang berada di luar pulau Jawa, ada baiknya mendaftar di cabang ponpes Gontor terdekat. In sya Allah kurikulum, metode pendidikan dan kegiatanya sama persis. Cuma lokasi aja yang beda. I. Berapa Lama Proses Pendaftaran Hingga Ujian Masuk? Secara umum proses pendaftaran hingga ujian masuk memakan waktu kurang lebih 10 hari. Beberapa calon wali santri bahkan ada yang sampai bermukim satu bulan di Pesantren Gontor untuk mendaftarkan anaknya. Saya sendiri, pernah menjadi calon pelajar selama 6 bulan, teman saya juga ada yang setahun jadi calon pelajar. Karena Gontor menggunakan penanggalan hijriyah, dengan tahun ajaran baru dimulai dari bulan Syawwal. Saat itu, kelulusan sekolah saya terpaut cukup jauh dari bulan Ramadhan. J. Perlengkapan Apa Saja yang Perlu Disiapkan Calon Santri & Wali Santri? Para CAPEL Calon Pelajar harus membawa pakaian sehari-hari yang menutup aurat, seperangkat alat shalat, kemeja putih-celana hitam, keperluan mandi, perelengkapan mencuci, peralatan makan minum, perlengkapan tidur tikar, bantal, selimut, kain kafan, hingga obat-obatan. Jika tidak sempat membawa, semua itu dapat dibeli di koperasi pelajar. Mengenai pakaian ini, silakan baca tulisan tentang Kegiatan Ospek di Gontor. Serius harus bawa “kain kafan”? Ya, ini hanya pribahasa yang turun-temurun disampaikan para guru dan ustadz di Gontor, “menyerahkan anak ke Gontor, harus beserta kain kafannya.” Artinya, kita harus punya persiapan penuh, rasa percaya bahwa anaknya di pondok itu dididik. Ikhlas anaknya disuruh ini dan itu, demi pendidikan. Selengkapnya, baca di kutipan Nasihat Hasan Abdullah Sahal untuk Wali Santri. K. Bagaimana Dengan Fasilitas Penginapan dan Makan Selama di Gontor? Di Pontok Putri, pengelola Gontor menyediakan seluruh areal Pondok sebagai tempat untuk menginap. Khusus di Gontor Putri I, lokasi menginap terpusat di Aula utama. Aulanya sangat besar, kira-kira sebesar Gedung Olah Raga. Aula itu dilengkapi dengan mushola, kantin untuk memesan makanan dan minuman, serta kamar mandi umum. Selain di Aula, beberapa teras gedung juga sering digunakan oleh orang tua capel untuk menginap. Area lapangan pondok ada fasilitas gazebo berukuran 2 x 2 meter. Gazebo ini bisa dipergunakan pula untuk menginap. Banyak pula orang tua capel yang membawa tenda dan mendirikannya di lapangan pondok. Di Pondok Putra, orang tua bisa menginap di Gedung beberapa Gedung yang telah disediakan Gontor Pusat. Seingat saya, orang tua juga bisa tidur di Masjid yang cukup nyaman. Di ruang makan tamu, juga disedikan makanan yang boleh dikonsumsi dan disediakan bagian penerimaan tamu 3 kali sehari sesuai jam makan. Tapi, umumnya para orang tua membeli makanan di kantin. Ada juga warung makan yang banyak di terdapat diluar kawasan pondok. Saran saya, jika mengajak anak makan di luar pondok, jangan ajak putra-putrinya. Di Gontor Putri, para ortu juga boleh memasak. Untuk bahan makanan, jangan khawatir. Karena di depan Gontor Putri 2 ada pasar pagi yang menjual aneka keperluan untuk dimasak. Untuk kebutuhan minum, di hampir setiap gedung di Gontor tersedia depot air minum yang dapat diambil airnya yang sudah ready to drink. Di kantin juga disediakan air putih dalam kemasan, minuman hangat dan nasi bungkus dengan harga murah meriah. 1. Mandi dan Cuci Baju Untuk keperluan mandi, tidak perlu khawatir karena fasilitas kamar mandi di Gontor sudah memadai. Kalau gayung di toilet kamar mandi tamu tidak ada, silakan hubungi bagian penerimaan tamu. Kemungkinan bapak-ibu tinggal di Gontor tidak hanya serhari. Mau-tidak mau, pakaian akan kotor. Kalau sudah begitu, cuci pakaian bisa dilakukan di tempat wudhu secara mandiri. Untuk putra-putrinya, sebaiknya dilatih cuci pakaian sendiri. Jika tidak sempat, bisa menyerahkan pakaianya ke bagian penatu laundry. Tidak harus. Namun, jika anak kita ingin menempuh jalur reguler baru tamat sekolah dasar, saran saya calon wali santri lebih baik menunggu anaknya hingga selesai ujian masuk. Ada beberapa aktivitas yang sulit untuk dilakukan oleh capel, seperti mengisi formulir pendaftaran, mengantri dan memasukan berkas pendaftaran, membeli perlengkapan tambahan selama menjadi capel seperti perlengkapan mandi, tikar/kasur untuk tidur dan bahan makanan. Di Gontor Pusat Ponorogo, biasanya juga ada acara silaturrahim bersama Pimpinan Pondok yang diadakan di Aula. Setelah pengumuman ujian masuk, capel yang diterima juga akan langsung diasramakan. Para Santri harus membawa seluruh perlengkapannya seperti peralatan tidur, koper berisi pakaian, tas, ember dsb. ke Pondok yang telah ditetapkan. Aktivitas ini sangat menyulitkan bagi anak kita yang baru tamat SD, karena jarak antara komplek Gontor Putri GP I, II dan III berjauhan, Komplek GP I dan II walau bersebelahan namun kawasan ini besarnya sekitar 12 hektar atau 12 kali lapangan bola. Sementara jarak dari GP I ke GP III harus menggunakan bus yang disediakan pondok dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Tanpa pendamping orang tua, anak kita tentu akan kebingungan. Di Gontor Putra lebih dekat, namun lebih ketat. Calon pelajar harus tinggal di asrama sejak awal mendaftar. Santri yang sudah diasramakan, tak diizinkan lagi berada di luar pagar kawasan pondok. M. Aktivitas Apa Yang Dilakukan Calon Pelajar Sebelum Ujian & Menjelang Pengumuman? Suasana Pengumuman Kelulusan Selama berada di Pondok dan menjelang pelaksanaan ujian masuk, capel akan melaksanakan aktivitas layaknya seorang santri. Mereka diwajibkan menggunakan seragam sesuai alam pendidikan Gontor, shalat berjamaah 5 waktu di masjid, dan mengikuti bimbingan belajar dari santri senior. Capel juga diwajibkan mengikuti upacara pembukaan tahun ajaran baru. Semua penghuni pondok akan hadir termasuk para ustadz. Di sana mereka akan dikenalkan, apa itu pondok, siapa dan bangaimana pimpinan, pengasuh pondok serta direktur KMI. Setelah itu capel akan langsung diarahkan menuju ruangan ujian. Setelah ujian masuk dilaksanakan, kita masih harus menunggu beberapa hari sekitar 4 hari sampai pengumuman kelulusan. Proses pengumuman berlangsung sangat dramatik. Seluruh capel yang menggunakan seragam putih-hitam dikumpulkan di bawah tenda besar. Dengan saksama para ustadz pondok akan membacakan nomer peserta ujian yang dinyatakan lulus satu persatu beserta cabang pondok mana yang akan ditempati. Mereka yang tidak disebut, dinyatakan tidak lulus. 1. Persentase Kelulusan Tidak dapat dipastikan, berapa banyak Gontor akan menerima santri baru. Sangat mungkin ponpes ini tidak meluluskan seluruh capel lantaran tidak lolos kualifikasi. Sangat mungkin pondok modern ini menerima semuanya, selama pantas, kenapa tidak? Di Gontor tidak ada yang di istimewakan, entah itu pejabat atau orang yang memiliki jasa terhadap pesantren seperti keluarga pondok, alumni, dan donatur. Bahkan putra pendiri Gontor, mendaftarkan putrinya layaknya orang tua pada umumnya. Saat pendaftaran pesantren Gontor, tidak ada yang namanya calo, orang dalam, pintu belakang atau suap-suapan. Semuanya diperlakukan sama. 20162017201820192021Pendaftar25972675324137143118Lulus19022236264128243052Tidak Lulus698439600890366Data Peserta Ujian Masuk Gontor Putra N. Apa Saja yang Harus Dilakukan Jika Tidak Lulus Masuk Gontor? Di hari H pengumuman ujian masuk, di kawasan pondok banyak stand pendaftaran pondok alumni Gontor. Beberapa orang tua banyak yang menitipkan anaknya ke pondok alumni ini ketika dinyatakan tidak lulus ujian. Tidak jarang, tahun depannya para orang tua itu akan mendaftarkan kembali anaknya untuk mengikuti test masuk Gontor. Jurus ini biasanya dilakukan oleh para ortu yang berasal dari daerah yang jauh. Biasanya, mereka yang mondok di pondok alumni akan lebih terampil menjawab soal-soal pada ujian masuk. O. Setelah Diterima Jadi Santri Gontor … Orang tua dan anaknya harus terbiasa berpisah. Jika ada waktu, sang wali boleh menginap sampai sebulan. Tapi, anaknya tidak akan leluasa bertemu seperti ketika masih capel. 100% harus ikut kegiatan pondok. Santri yang lulus dan ditempatkan di pondok cabang Gontor, sore harinya akan langsung diantarkan. Pendidikan, sistem, kurikulum, silabus di pondok cabang seutuhnya sama. Beberapa hari setelah pengumuman, santri kelas intensif akan melaksanakan placement test untuk menentukan kelas apa dia akan ditempatkan. Bagi santri yang memiliki pengetahuan lebih, boleh ikut ujian kelas akselerasi. Sejauh ini, ada beberapa santri yang langsung naik kelas 3, langsung naik kelas 5. Bahkan langsung naik kelas 6 sebagaimana yang dialami putra Kiyai Anang Azharie, Pimpinan Ponpes Modern Al-Mizan.

Hari ini ada 11 orang santri PP Gontor 2 dinyatakan positif Covid-19," kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni kepada Kompas.com, Rabu siang. Sebanyak 11 santri Gontor yang terinfeksi corona selanjutnya akan dirawat di RS Lapangan Covid-19 Indrapura, Surabaya. Baca juga: Telusur Santri Terpapar Corona, Pondok Gontor Miliki Alat PCR Sendiri
halo para netzen yang budiman apakah kamu penasaran dan ingin tahu tentang gimana sih kondisi dari kamar pondok pesantren putri? simak ulasannya Kamar Pondok Pesantren Gontor PutriPesantren ini populer dengan aplikasi patuh kemampuan bahasa asing Arab serta Inggris kaderisasi serta jaringan alumni yang amat kokoh. Sarana pesantren Gontor bagi kita Modern Darussalam Gontor Ponorogo PMDG ataupun lebih diketahui dengan Pondok Modern Gontor merupakan salah satu pondok pesantren yang terdapat di Kabupaten Ponorogo Jawa penasaran dengan atmosfer Kamar Pondok Pesantren Gontor?Bila iya, hingga Kamu amat pas mendatangi postingan kita ini. Di postingan ini kita hendak sedikit membahas hal profil pendek serta atmosfer kamar yang hendak santri rasakan sepanjang jadi santri di salah satu pondok yang berumur berumur Pendek GontorSiapa yang tidak tahu dengan Pesantren Gontor? Dapat ditentukan nyaris seluruh orang di Indonesia, spesialnya kalangan berpendidikan mengenali pesantren yang satu ini. Pendidikannya yang modern, penataran bahasa asing yang mengakar, serta pembelajaran ketertiban yang jelas ialah image dari pesantren yang sesaat lagi hendak merambah umurnya yang ke 95 asal usul pendidikannya, tidak terbatas telah berapa banyak pelayanan yang diserahkan Gontor untuk Nusantara. Belum lagi dengan banyaknya alumni yang jadi tokoh- tokoh berarti alumni gontor yang jadi figur Negeri merupakan Alm KH Hasyim Muzadi mantan Pimpinan NU, Profesor Dokter Din Syamsuddin mantan Pimpinan MUI serta Muhammadiyah, Dokter KH Hidayat Nur Satu mantan Pimpinan MPR, serta sedang banyak lagi figur nasional alumin Gontor yang tidak dapat kita sebutkan reputasinya yang telah populer di seantero negara, tidak bingung banyak orang berumur yang terpikat buat memasukkan buah hatinya ke Pesantren Gontor. Apalagi saat ini jumlah totalitas santrinya sudah menggapai dekat nilai 30. 000. Yang mana para santri itu tinggal di pondok pusat serta bermacam pondok agen yang terhambur di bermacam Kamu hendak berpikir selaku pesantren yang sudah diakui selaku pesantren modern terbaik di Indonesia, tentu Gontor hendak memanjakan tiap santrinya dengan bermacam sarana. Kamu bisa jadi memikirkan suatu pesantren yang asramanya elegan, terdapat Toilet didalam, terpasang Ac, ranjang tingkatan, serta bermacam keglamoran yang lain. Apakah anggapan Kamu itu betul?Nah buat menanggapi pertanyan itu, kita hendak sedikit membahas hal sarana serta atmosfer kamar Pondok Pesantren Gontor. Selanjutnya keterangannya!Kamar SantriDalam penjatahan kamarnya, Pesantren Gontor mempraktikkan system penjatahan kamar bersumber pada angkatannya. Dalam sebutan Gontor penjatahan itu dengan Rayon. Buat santri terkini esoknya hendak merambah Rayon Sigor Terkini, kategori 2 serta kategori 3 menaiki Rayon Sigor. Setelah itu kategori 4 serta kategori 3 intensif hendak menaiki Rayon Melambaikan. Ada pula kategori 5 serta 6 hendak menaiki kamar cocok jabatannya dalam aspek kepengurusan rayon esoknya mempunyai sebagian kamar, yang mana tiap kamar ditempati dekat 20 santri. Hal dimensi kamarnya tidak sangat besar serta tidak sangat kecil. Setelah itu sarana yang terdapat di dalam kamar juga dapat dikatakan ala kadarnya, apalagi amat jauh berlainan dari kamar yang terdapat di pesantren modern pada kasurnya, santri cuma memakai tipe kasur semacam Kasur Palembang yang dapat dibilang lumayan pipih. Tidak terdapat ranjang bersusun semacam pesantren modern mayoritas. Karenanya dikala dalam posisi tidur di malam hari, santri semacam terletak di dalam kamp pengungsian korban musibah alam. Tidak terdapat kipas angin, kamar mandi dalam ruangan, AC, ataupun sarana elegan yang lain. Sangat tidak tiap santri cuma memperoleh sarana lemari yang tidak sangat kamar mandinya, bagian ini terdapat di bagian balik tiap rayonnya. Wujud kamar mandinya berbanjar semacam kamar mandi yang terdapat di langgar serta SPBU. Tidak terdapat sarana elegan semacam shower, kolam tidur, air hangat, dan lain- lain. Seluruhnya amat simpel. Apalagi sering- kali sebagian kamar mandinya didesain dengan memakai satu kolam buat seluruh kamar itu di dekat kamar mandi, ada ruangan buat membersihkan serta tempat menjemur busana. Umumnya para santri hendak membersihkan bajunya dengan cara berjamaah pada hari Jumat. Perihal ini disebabkan hari Jum’ at ialah hari independensi untuk para santri. Ada pula untuk santri yang berat kaki membersihkan, hingga dapat memakai pelayanan laundry yang dikoordinir oleh KamarSebab agendanya yang amat padat berkerumun semacam kemacetan di Jakarta, hingga kamar santri umumnya lebih kerap kosong dari di isi penghuninya. Para santri lebih banyak menghabiskan waktunya di luar kamar. Bagus itu di dalam kategori, langgar, alun- alun, sanggar music, serta tempat penataran yang lain buat melaksanakan cara dibilang amat sedikit sekali durasi senggang untuk para santri, sebab itu umumnya para santri hendak menggunakan benar durasi senggang yang terdapat selaku durasi buat beralih ke alam mimpi. Walaupun cuacanya amat panas serta tidak terdapat kipas angin ataupun AC di dalamnya, para santri hendak tertidur dengan nyenyak. Perihal ini pasti sebab lelahnya mereka dalam peperangan menelaah serta Minum SantriBuat Mengenai desakan santapan untuk para santri, Gontor mempunyai metode yang amat apik dalam penjatahannya. Tiap durasi makan para santri hendak terkumpul di ruang makan. Mereka diharuskan buat bawa perabotan makan tiap- tiap. Setelah itu mereka hendak mengantre semacam antrean bansos buat memperoleh yang diserahkan hendak ditakar oleh aparat bagian dapur. Umumnya aparat dapur merupakan para santri tua yang telah diberi tepercaya itu tadinya. Bila belum kenyang, hingga santri tidak bisa menaikkan balik. Bila santri sedang lapar, hingga santri dapat membeli santapan yang ada di kedai pula buat permasalahan air minumnya, pengasuh sediakan satu buah galon yang ditaruh di tiap- tiap kamar. Esoknya dari tiap kamar hendak ditunjuk agenda jaga setiap hari buat memuat balik galon yang habis. Pengisiannya dicoba di gardu galon yang telah diadakan terpikat memasukkan anak kamu ke kamar pesantren pondok putri?
ps9Ua.
  • 4s20krorqp.pages.dev/472
  • 4s20krorqp.pages.dev/485
  • 4s20krorqp.pages.dev/24
  • 4s20krorqp.pages.dev/934
  • 4s20krorqp.pages.dev/612
  • 4s20krorqp.pages.dev/901
  • 4s20krorqp.pages.dev/736
  • 4s20krorqp.pages.dev/614
  • 4s20krorqp.pages.dev/662
  • 4s20krorqp.pages.dev/202
  • 4s20krorqp.pages.dev/360
  • 4s20krorqp.pages.dev/692
  • 4s20krorqp.pages.dev/608
  • 4s20krorqp.pages.dev/568
  • 4s20krorqp.pages.dev/158
  • kamar santri putri gontor