provinsiyang memiliki karakteristik secara geografis dengan wilayah lautan lebih luas dari daratan yang di dalamnya terdapat pulau -pulau yang membentuk gugusan pulau sehingga menjadi sat u kesatuan geografis dan sosial budaya. 20. Pembentukan Daerah adalah penetapan status Daerah pada wilayah tertentu. 21.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Indonesia merupakan negara yang majemuk atau multikultural, yang mana kemajemukan itu ada yang horizontal dan vertikal Kemajemukan horizontal berkaitan erat dengan kondisi kesatuan sosial yang mengacu pada perbedaan agama, ras, suku, adat-istiadat, maupun budaya. Sedangkan kemajemukan vertikal mengacu pada kondisi struktur dari masyarakat yang mengacu pada kondisi ekonomi, politis, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya. Kemajemukan Indonesia yang berasal dari kesatuan sosial maupun struktur masyarakat tidak bisa dihindari dan dihegemoni oleh siapapun. Terlepas dari hal itu, kemajemukan yang ada bisa menimbulkan suatu masalah bagi Indonesia. Masalah ini kebanyakan mengenai konflik etnis dan agama. Tentu saja konflik bukanlah hal yang baru, sebab setiap manusia dari berbagai negara, termasuk Indonesia hidup saling berdampingan dan bergantung dengan manusia konflik bisa terjadi akibat marginalisasi ekonomi ataupun kesalahpahaman mengartikan budaya dari suatu etnis kelompok masyarakat. Seperti yang pernah terjadi di Bengkayang, konflik antaretnis suku Dayak dengan suku Madura terjadi akibat dominasi suku Madura dalam hal ekonomi dan kesalahpahaman budaya Pamungkas, 2018. Alhasil mengakibatkan suku Madura diusir dan ditolak masuk ke Kalimantan selamanya. Selanjutnya, konflik agama bisa pula menimbulkan konflik antaretnis yang semuanya berawal dari hanya satu etnis saja yang berkonflik. Seperti tahun 1998-2000 terjadi konflik besar di Maluku, yakni kelompok beragama Islam dan kelompok beragama Kristen yang pada akhirnya meluas menjadi konflik antaretnis, antara kelompok masyarakat Ambon dengan kelompok masyarakat Bugis, Buton, dan Makassar. Alhasil menimbulkan kecurigaan terhadap etnis maupun agama tertentu yang ada di Maluku dan pada akhirnya membentuk polarisasi di masyarakat Harahap, 2018 42-43, Safi, 2017. Polarisasi inilah yang menjadikan masyarakat menjadi sulit untuk hidup harmonis di ruang yang sama. Namun, pada akhirnya konflik di Maluku berhasil diselesaikan dengan cara pendekatan budaya, yakni menghidupkan kembali kearifan lokal Pela Gandong di masyarakat Maluku. Kearifan lokal menurut Wijaya, dkk 2021 61 adalah perwujudan nilai-nilai karakteristik dari suatu masyarakat tertentu yang dibentuk melalui suatu kebiasaan dan pengetahuan yang secara turun temurun diwariskan. Senada dengan yang diutarakan oleh Sinapoy 2018 519, kearifan lokal adalah suatu cara hidup seseorang atau komunitas masyarakat dalam memecahkan berbagai permasalahan kehidupan, baik dari lingkup ekonomi, lingkungan alam, sosial-budaya, politik, agama, pendidikan, dan lain sebagainya. Dari definisi tersebut bisa ditarik benah merah bahwa, kearifan lokal adalah pandangan hidup dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang tercipta dari hasil proses adaptasi masyarakat dalam menyelesaikan segala permasalahan hidup yang diwujudkan ke dalam seperangkat hukum/aturan, pengetahuan, keterampilan, dan nilai serta etika yang mengatur tatanan sosial kehidupan bermasyarakat. Dengan kata lain, kearifan lokal adalah wujud kebudayaan yang diperoleh dari warisan sosial yang diperoleh individu dari dengan kearifan lokal, konflik yang pernah terjadi di Maluku bisa terselesaikan dengan pendekatan budaya, yakni kearifan lokal Pela Gandong. Kearifan lokal Pela Gandong adalah suatu ikatan persaudaraan antara dua negeri, dua desa, ataupun dua pulau dari lintas agama, budaya yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan lainnya serta saling melindungi. Dengan kata lain, kearifan lokal Pela Gandong adalah kebudayaan yang bertujuan untuk saling melindungi antar agama serta budaya yang berbeda. Dan menurut masyarakat Maluku apabila kebudayaan Pela itu dilanggar atau tidak dilaksanakan maka suatu desa tersebut akan terkena suatu musibah. Kearifan lokal Pela Gandong berhasil menghilangkan polarisasi pada masyarakat Maluku, sehingga hubungan antartenis dan agama di Maluku kini membaik dan kehidupan berjalan dengan dalam hidup yang berbeda etnis kerap kali sulit untuk dilakukan, apalagi bila salah satu etnis tidak mengerti dan memahami tentang kebudayaan setempat. Namun berbeda dengan masyarakat di Pulau Enggano yang menjadikan keragaman sebagai suatu keunggulan meskipun pemerintah tidak memperhatikan masyarakat di pulau Enggano dan akses serta fasilias yang masih terbatas. Masyarakat di Pulau Enggano membuktikan bahwa perbedaan etnis dan agama bukanlah menjadi persoalan untuk dapat menjalani hidup bersama dengan damai di satu ruang yang sama. Mereka sangat terbuka dengan masyarakat pendatang, bahkan menjadikan masyarakat pendatang dari etnis Jawa, Melayu, Bugis, Batak, Minang, dan lain sebagainya sebagai satu suku tersendiri yang disebut dengan suku Kamay Sari, 2017 145. Masyarakat asli Enggano memeluk agama Kristen, namun ketika pendatang masuk ke Pulau Enggano agama mayoritas berubah menjadi agama Islam. Meskipun demikian, harmonisasi antaretnis dan agama di Pulau Enggano masih tetap terjaga lantaran kedua masyarakat tersebut memegang teguh dan mematuhi hukum adat yang ada. Hukum adat yang diwarisi oleh para leluhur masyarakat Enggano lebih mengedepankan sistem tolong menolong, norma-norma hukum adat, bentuk perkawinan adat, maupun sistem kekerabatan adat Muslih dkk., 2021 22. Sistem tolong menolong masyarakat Enggano dengan masyarakat pendatang diperlihatkan dari bagaimana masyarakat Enggano tidak membedakan etnis dan agama dalam membantu antar umat. Seperti halnya menyelesaikan permasalahan dengan melibatkan ketua-ketua adat, tokoh agama, maupun kepala suku dari suku pendatang. Selain itu, aktivitas saling menghadiri undangan apabila salah satu pihak merayakan hari besar. Dan membantu dalam pembuatan/perbaikan masjid ataupun gereja serta gotong royong dalam menggarap sawah pada saat musim panen. Semua itu tertuang dalam norma-norma hukum adat tertulis yang wajib dan dipatuhi oleh siapapun, apabila melanggar atau tidak melaksanakan hukum adat yang berlaku maka seseorang itu akan mendapatkan sanksi hukum adat. Dari hukum adat tersebut, masyarakat Enggano asli dan pendatang diikat untuk bisa hidup saling berdampingan dan menghindari segala konflik yang ada di masyarakat. Dengan demikian, kehidupan antaretnis dan agama di Pulau Enggano berjalan dengan harmonis tanpa adanya konflik yang bisa mencederai kondisi sosial studi kasus tentang masyarakat Enggano bisa ditarik kesimpulan bahwa, sesungguhnya kemajemukan suatu bangsa bukanlah menjadi persoalan untuk membangun relasi antaretnis terutama agama. Relasi antaretnis bisa berlangsung dengan harmonis apabila salah satu etnis bisa menghargai dan memahami budaya yang ada serta mengesampingkan ego pribadi atau kelompok. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
Tentangwacana sains, Arkoun mengungkapkan bahwa tradisi Islam klasik telah memperlihatkan adanya hubungan yang harmonis antara agama, filsafat dan sains, sebagaimana yang terlihat dalam karya-karya Ibnu Sina (Arkoun, 1996: 133). Penelitian ilmiah, lanjut Arkoun, tampaknya tidak menghadapi halangan-halangan religius dalam ranah Islam.
PertanyaanKearifan lokal erat kaitannya dengan kondisi geografis suatu masyarakat, nilai-nilai dalam kearifan lokal menjadi modal utama dalam mengarungi kehidupan masyarakat, seperti ....Kearifan lokal erat kaitannya dengan kondisi geografis suatu masyarakat, nilai-nilai dalam kearifan lokal menjadi modal utama dalam mengarungi kehidupan masyarakat, seperti .... Membangun lingkungan yang tertata sesuai dengan kebutuhan mayoritas masyarakat Membangun masyarakat tanpa merusak tatanan sosial dengan lingkungan sosial Kerja sama dengan komunitas lain untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar Melakukan upaya memperbaiki ekonomi masyarakat sekitar lingkungannya Mengadakan pemilihan kepala daerah yang calonnya merupakan putra daerah MRMahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan IndonesiaJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah B. PembahasanKearifan lokal terbentuk sebagai budaya unggul dari masyarakat setempat yang berkaitan dengan kondisi geografis, nilai-nilai yang terkandung didalamnya diyakini sangat universal juga menjadi modal utama dalam mengarungi kehidupan masyarakat sehingga dapat membangun masyarakat tanpa merusak tatanan sosial dengan lingkungan sosial. Jadi, jawaban yang tepat adalah lokal terbentuk sebagai budaya unggul dari masyarakat setempat yang berkaitan dengan kondisi geografis, nilai-nilai yang terkandung didalamnya diyakini sangat universal juga menjadi modal utama dalam mengarungi kehidupan masyarakat sehingga dapat membangun masyarakat tanpa merusak tatanan sosial dengan lingkungan sosial. Jadi, jawaban yang tepat adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!33rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!BBBoger BojinovIni yang aku cari!
11. Pengaruh Budaya Asing terhadap Sistem Religi / Kepercayaan. Bergesernya sistem religi yang berakar pada kepercayaan tradisional menuju sistem religi yang berlandaskan ajaran agama, merupakan contoh konkret adanya pengaruh kebudayaan asing terhadap kebudayaan lokal. Bangsa Indonesia pada awalnya menganut sistem kepercayaan kepada roh-roh
Berikutini adalah pengaruh dari letak geografis Indonesia : 1. Indonesia Mempunyai 2 Musim Secara fisik, letak geografis Indonesia dilalui oleh angin muson. Angin ini berganti arah sebanyak dua kali dalam satu tahun. Kehadiran angin muson membuat negara Indonesia hanya mempunyai dua musim yaitu musin hujan dan musim kemarau. 2.

Melaluidokumentasi dilapangan dan wawancara dengan pegawai KUA, para tokoh agama dan tokoh masyarakat Kecamamatan Siak Kecil diperoleh jawaban-jawaban berupa adanya peranan KUA dalam upaya deradikalisasi agama melalui kearifan local, upaya-upaya yang dilakukan oleh KUA dan kendala-kendala atau masalah yang dihadapi KUA serta solusi pemecahan yang dilakukan oleh KUA dalam upaya deradikalisasi

Sebagaimasyarakat Jawa, penghormatan akan kearifan lokal patut kita budayakan. Begitu pula dengan masyarakat di daerah lain di negara ini. Hubungan komunikasi antara dunia nyata dan dunia ghaib dapat dipelajari melalui simbol-simbol. Pesan-pesan ajaran agama, nilai-nilai etis dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat disampaikan kepada Jakarta(ANTARA News Sumsel) - Peneliti dari Center for Southeast Asian Studies Kyoto University Jepang, Prof Kosuke Mizuno mengatakan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan ANTARA News sumsel ekonomi
Hubunganantara kearifan lokal dengan kondisi geografis lingkungan Kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang disekitar lingkungan masyarakat merupakan hasil cerminan dari kondisi geografis di lingkungan sekitar. Kearifan lokal merupakan suatu produk pada zaman dahulu dan patut untuk dijadikan sebagai pandangan hidup dimasa sekarang. Pembahasan
Menguasaitentang keragaman budaya dan kearifan lokal yang ada di Indonesia serta upaya melestarikannya. Tujuan Pembelajaran. Dengan mengamati gambar peta Indonesia, siswa dapat mengidentifikasi hubungan antara banyaknya suku bangsa dengan kondisi wilayah di Indonesia dengan benar. R76Q88Y.
  • 4s20krorqp.pages.dev/507
  • 4s20krorqp.pages.dev/605
  • 4s20krorqp.pages.dev/519
  • 4s20krorqp.pages.dev/637
  • 4s20krorqp.pages.dev/269
  • 4s20krorqp.pages.dev/595
  • 4s20krorqp.pages.dev/772
  • 4s20krorqp.pages.dev/65
  • 4s20krorqp.pages.dev/242
  • 4s20krorqp.pages.dev/843
  • 4s20krorqp.pages.dev/895
  • 4s20krorqp.pages.dev/36
  • 4s20krorqp.pages.dev/273
  • 4s20krorqp.pages.dev/840
  • 4s20krorqp.pages.dev/757
  • kemukakan hubungan antara kearifan lokal dan kondisi geografis