Lawannyaadalah kezaliman, yakni pelanggaran terhadap hak pihak lain. 4. Keempat, al'Adl dalam arti yang dinisbahkan kepada Allah. al'Adl di sini berarti memelihara kewajaran atas berlanjutnya eksistensi, tidak mencegah kelanjutan eksistensi dan perolehan rahmat saat terdapat banyak kemungkinan untuk itu. 2.- Satu diantara nama-nama Allah SWT yang terdapat dalam Asmaul Husna adalah Al Adl Al 'Adl. Al Adl artinya Yang Maha Adil. Keadilan Allah bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh apa pun dan siapa pun. Allah yang berhak melakukan apapun yang ingin dilakukan-Nya. Allah yang membenarkan dan meluruskan segala sesuatunya dengan adil dan penuh keadilan. Allah SWT berfirman dalam Al-An’am ayat 115 وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا ۚ لَّا مُبَدِّلَ لِكَلِمَٰتِهِۦ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ Wa tammat kalimatu rabbika ṣidqaw wa 'adlā, lā mubaddila likalimātih, wa huwas-samī'ul-'alīm Artinya Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu Al-Quran sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui. Selain Al Adl, terdapat nama-nama Allah lainnya. Asmaul Husna berjumlah 99. Nama-nama Allah tidak hanya menunjukkan keindahan. Namun juga mewakili keagungan serta kesempurnaan Allah SWT. Umat Islam dianjurkan berdoa menggunakan nama-nama Allah karena setiap Asmaul Husna itu memiliki arti dari sifat Allah.
Puisi Surat; Meme; Quotes; Pemandangan; Kaligrafi; Template; Login. 99 Attributes Names Of Allah Asmaul Husna Scalable Vector In Thuluth Arabic Calligraphy Style Suitable For Asmaul Husna Calligraphy Styles 99 Name Of Allah. Tipe Gambar. jpg. Dimensi Gambar. 470 x 380. Besaran Gambar. 72.56 KiB.
Ilustrasi Al Adl artinya, Foto Freepik. Al Adl merupakan salah satu nama Allah dalam Asmaul Husna. Al Adl artinya Yang Maha Adil. Sebagai sifat Allah, Al Adl merupakan keadilan yang bersifat satu bentuk keadilan Allah bagi hamba-Nya yaitu adanya pahala dan dosa. Pahala dijadikan sebagai imbalan bagi hamba yang beriman, sementara dosa dijadikan ganjaran bagi hamba-Nya yang berbuat Nata dalam buku Studi Islam Komprehensif menjelaskan, secara bahasa, Al Adl artinya menempatkan sesuatu pada tempatnya. Allah telah menempatkan segala sesuatu sesuai bagiannya dan selaras dengan segala adalah sebaik-baiknya hakim bagi makhluk hidup di dunia ini. Dia memiliki kebijaksanan tertinggi sehingga tidak ada satu pun yang terlewat dan dari buku Be Smart PAI karya Tuti Yustiani, keterangan Allah Maha Adil tertuang dalam surat Fussilat ayat 46مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهٖ ۙوَمَنْ اَسَاۤءَ فَعَلَيْهَا ۗوَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيْدِ ۔Artinya Barangsiapa mengerjakan kebajikan maka pahalanya untuk dirinya sendiri dan barangsiapa berbuat jahat maka dosanya menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba-Nya.Manusia juga diperintahkan untuk selalu bersikap adil saat memutuskan suatu perkara. Hal ini tercantum dalam surat An-Nahl ayat 90, yang berbunyiاِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَArtinya Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang melakukan perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil adil pada manusia wajib ditegakkan tanpa memihak kepada golongan tertentu. Contohnya, saat menegakkan keadilan hukum, orang yang melanggar harus diberikan saksi yang setimpal atas pelanggaran yang dari perilaku adil adalah memberikan ketenangan pada pelakunya. Sebaliknya, orang yang tidak berlaku adil akan dihantui perasaan bersalah dan hidupnya diselimuti rasa gelisah. Lalu, bagaimana mengamalkan sifat Allah Al Adl dalam kehidupan sehari-hari?Cara Mengamalkan Asmaul Husna Al Adl dalam KehidupanIlustrasi cara mengamalkan al adl dalam kehidupan sehari-hari. Foto Freepik. Ahmad nur Alam Bakhtiar dalam buku Manusia dalam perspektif pendidikan Al-Qur’an menjelaskan, perilaku adil adalah salah satu sikap yang dicintai Allah. Hal tersebut dijelaskan dalam penggalan surat Al Maidah ayat 42, yang berbunyiوَاِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَArtinya Jika engkau memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil kepada orang lain, bersikap adil pada diri sendiri terlebih dulu. Dikutip dari buku Pasti Bisa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/MA Kelas X oleh Tim Ganesha Operation, contoh berlaku adil pada diri sendiri adalah membagi waktu untuk bekerja, belajar, istirahat, dan bermain secara sudah mampu berbuat adil kepada diri sendiri, tentu akan berusaha berbuat adil kepada orang lain. Agar dikaruniai sifat adil dalam hati, umat Muslim dapat memanjatkan doa dan dzikir kepada Azid dalam buku Ibadah para Juara menjelaskan, agar diberi sifat adil oleh Allah SWT, umat Muslim bisa membaca dzikir "yaa’adl" selama 104 kali. Dzikir tersebut bisa dibaca setelah menunaikan sholat lima waktu.
AL-ASMAUL HUSNA Nas-aluka Nas – Aluka Yaa Man Huwallahulladzii Laa Ilaaha Illaahu Awarrohmaanur Rohimul Almalikul Qudduusus Salaamul Mu’minul Muhaiminul Aziizul Jabbaar – Al-mutakabbirul -Khooliqulbaariul Mushowirul Ghoffar Walqohharul Wahaabur Rozzaaqul Fattaahul Aliim – Alqoobidhul Baasithul Khoofidhur Alroofi’ul Mu’izzul Mudhillus Samii’ul Bashiirul Hakamul’adl – Allathiiful Khobiir – Alhaliimul Adhim – Alghofurus Syakuur – Al’aliyul Kabiirul Hafiidhul Muqiit – Alhasiibul Jaliil Al Kariimur Roqiibul Mujiibul Waa Si’ul Hakiimul Waduudul Majiidul Baa’itsus Syahid – Alhaqqulwakiil – Alqowiyul Matiin – Alwaliyul Hamiid – Almuhshil Mubdiul Mu’iid – Almuhyil Mumiitul Hayyul Qoyyum – Alwaajidul Maajidul Waahidus Shomadul Qoodirul Muqtadirul Muqoddimul Muakh Khirul Awwalul Akhiir – Addhoohirul Baatinul Waalil Muta’al Bar Ruttawwaaabul Muntaqimul Afuwwur Roufum Maalikul Mulki Dzul Jalaali Qal Ikroom – Almuqsitul Al Jaami’ul Ghoniyul Mughnil Maani’ud Dhoor Runnaafi’un Nuurul Haadii Badii’ul Baaqii – Alwaaritsur rosyiidus Shobuurulladzi ladza kamits lihi Syaiun Wawas Samii’ul Bashiir – Alloohumma Solli Afdhollas Sholati’alaa As’adi MAkhluuqoo Tika Sayyidinaa Muhammadiwa’alaa alihii Washohbihii wasallim Adada Ma’luu Maatika Wamidaa Dzakalimaa Tika Kullamaa Dzakaro Kad Dzaakiruuna Waghofala An Dzikrihil Ghoofiluun. ======================= sebuah senandung favorit yang kuberharap aku bisa persembahkan; suatu saat nanti. Los Banos 23 Feb 2012
Puisi Surat; Meme; Quotes; 99 Attributes Names Of Allah Asmaul Husna Scalable Vector In Thuluth Arabic Calligraphy Style Suitable For Asmaul Husna Calligraphy Styles 99 Name Of Allah. Pilih server untuk download Gambar. Dimensi Gambar. 470 x 380. Besaran Gambar. 72.84 KiB. Server 1 (251 Unduhan): Data buku kumpulan puisi Judul Asmaul Husna, Membuka Jalan Menggenggam Cinta Penulis Iberamsyah Barbary Cetakan II, Januari 2012 Cet. I, Agustus 2011 Penerbit Kelompok Studi Sastra Banjarbaru KSSB, Banjarbaru. Dicetak PT. Grafika Wangi Kalimantan Tebal xvi + 112 halaman 101 puisi ISBN 978-979-1333-06-1 Editor HE. Benyamine Penyunting Bahasa Ali Syamsudin Arsi Perancang sampul Deden Penata letak Ahmad Syahmiran, Syah Ridha Nugraha Barbary Beberapa pilihan puisi Iberamsyah Barbary dalam Asmaul Husna Maha Belas Kasih AR –RAUF Angin berhembus berputar dan beredar Ke setiap celah dan sudut yang berdenyut Bergelora pada jagat, kehidupan tata surya manusia Membelai dan menyentuh, sel-sel yang memecah diri Tumbuh, mengalirlah angin berdesah pada napas Memburu desah deru kehidupan yang dinamis Menggeliat dari sumber yang sama Energi Ilahiah yang Maha Belas Kasih Biji-bijian terlindung dalam kulit, yang mencengkeram kuat Terbuai ulat dalam kepompong Bermimpi terbang dalam damai Menunggu kupu-kupu terbangun pagi hari Biji-bijian tumbuh menyeruak, yakin berdaun hijau Ditopang akar, pohon dan ranting Kupu-kupu mengepak sayap, di antara pepohonan yang berbunga Ada madu kehidupan, Sang Maha Belas Kasih Tersungging senyum semua makhluk Langit membuka pintu, memukau tebar cinta-Nya Mengalir semerbak wangi aroma taman surga Kasih sayang yang disajikan Bagai pemegang teguh cinta setia Itulah secercah cahaya yang menyelinap Dari Maha Pemilik Kerajaan Tersimpan di hati yang menjaga nyala dengan Keyakinan yang teguh Yang Maha Sabar ASH - SHABUR Debu-debu berputar dalam deru cinta-Nya Angin kasmaran, dengan sabar memberi cahaya Dalam gelap cinta, meraba pegangan pasti ada Rumbai-rumbai cahaya terang, terus berputar Mengintari titik terang membungkus rasa, menebar Benderang di hati yang sabar Sabar tertelungkup, sujud Berdiri tegak berputar, senyum damai yang telah dirajut Asik mengintari cahaya, cinta di hati, rindu membara Sadar mengapung Dalam cinta yang membumbung Di permukaan pusaran buih-buih rindu menanti Genggam cinta erat-erat di hati Teruslah mengapung di permukaan Pusaran cinta, sabar dalam penantian Sampai berbunga mekar, harum semerbak menebar santun Dipetik, dalam taman surga Genggam cinta selama kasih sayang-Nya berbunga Maha Mencegah AL – MANI Anak kecil menangis, gagal naik tangga Sayang ibu memukulnya, dengan sakit setengah hati Patah-patah lebih sakit, menyiksa raga Pukulan ibu, pembelajaran sabar, naluri cintanya yang hakiki Menunggu hikmah untuk tersenyum bangga Terampil naik, memanjat dan mendaki Nyanyi sedih tentang kehilangan cinta Nyanyi derita membawa duka Nyanyi sengsara nasib, lukalah jiwa Lagu-lagu yang melukai permukaan hati Pedih berdarah-darah belum membawa arti Kasih sayang-Nya mencegah ada yang patah hati Membuat lagu berhenti bernyanyi Sedih, derita, sengsara, paduan suara hidup menyapa Getaran hikmah menembus langit harapan Dengan lagu-lagu sejuta cinta merebut rasa Menunggu langit tertawa, dengan hujan Sang Maha Mencegah, mendengar gelegar rindu Awanpun berduyun-duyun, Membuka pintu langit biru Mengalirlah berkah, bintang-bintang berselimut awan Mereka yang sadar untuk tengadah, hatipun menyatu rasa Hujan telah membasahi ladang rindu-Nya Mencegah kemarau, hidup para kekasih terancam dahaga Terdampar dalam derita, Yang merusakan benih-benih rindu yang menyemai cinta Karena Dia Maha Memberi Derita Yang Maha Melindungi AL – WALIY I. Dalam tebaran cahaya menyelusup sunyi membinar Menyentuh pundak-pundak hamba Hati yang berbunga, tumbuh di taman, mekar Harum ditebar, pesona semerbak perlindungan-Nya Tertanam dalam sadar, cinta yang berwarna tidak pudar II. Bayi lelap dalam pelukan dan kehangatan kasih Ibu tersenyum dalam tetes air yang tulus Kehangatan sayang dan kasih Kekuatan ibu memberi lindungan damai meredam tangis Berlimpah embun lemak manis, rasa mengalir tak ada pamrih Tumbuhlah sang jabang bayi dalam perlindungan-Nya yang manis III. Rakyat dilindungi oleh para pemimpin, dengan Ketegasan dan kebijakan yang berbunga iman Tegaknya hokum dan keadilan tanpa keberpihakan Kendati langit runtuh menimpa istana dan singgasana Mengalirlah lindungan-Nya dalam kekuatan wibawa Negara dilindungi oleh pemimpin yang amanah, melaksanakan sumpah Kesejahteraan merata tidak pilih kasih Sampai ke ujung negeri, kampung-kampung sunyi Ideologi, senjata utama pertahanan Negara Iman, pupuk amanah, menyuburkan nasionalisme yang terpatri Menghadang angin panas, gersang yang terus datang bergelombang Kekuatan perlindungan yang tumbuh dari amanah yang putih bersih Yang Maha Melindungi, bersemayan dalam cahaya benderang Di hati yang mengukir amanah Layak dipuji oleh yang Maha Terpuji Terangkatlah nilai wibawa dan martabat Para manusia yang hanya berlindung di keteduhan Maha Melindungi Maha Luhur AL – JALIL Dia yang Agung Maha Luhur Kasih sayang, mengalir ke segala relung jiwa Mahluk penghuni alam semesta Dia yang Besar Maha Luhur Digenggam-Nya kemutlakan tiada tara Meninggikan dan memuliakan Merendahkan dan menghinakan Bertasbihlah segala mahluk dalam sumbunya Saling menjaga batas edar dan kehendak rasa Zikir menjaga amanah, keseimbangan jiwa Damai di bawah naungan, keteduhan singgasana-Nya Getar Ilahiah, mewujudkan Mengalir, menyebar, membesarkan Bersatu lagi, di kedalaman samudra kuasa Biru, sunyi, damai, di alur luhur cinta Yang Maha Pemurah Yang Mengadakan dari Tiada AL – BARI Dari tiada ada, tidak dari apa-apa Menjadi ada Tiada ada logika, dari sesuatu apa Menjadi ada Logika bukan alat menilai segala Dari tiada menjadi ada Karena logika dari tiada ada menjadi ada Terbatas dalam ada Tak akan mampu menilai yang telah ada Apalagi yang tersembunyi dalam rahasia Logika meraba kasih Manis mengalir, membentuk rasa di hati yang papa Dia sumber segala cinta, yang tersembunyi Ditabur Nya lah cinta dalam cipta yang nyata Bergeloralah cinta para manusia, di hati Menggulung rasa, mengenal dan mencari Maha Pembentuk dari tiada bentuk Karena Dia ada, membentuk cinta yang mutlak Yang Awal AL – AWWAL Apa yang terjadi sebelum ledakan besar Menggoncang sendi-sendi kebodohan ini Barang kali tirai semesta, yang gelap pekat gulita, lalu pudar Lorong yang sangat besar, sepi Ruangan terang benderang menyilaukan Atau gemuruh bermacam deru dan bunyi Berseteru, bergumul, bergolak lebur dalam satu tarikan Menuju muara permukaan yang kabut sunyi Atas kehendak-Nya yang indah dalam sebuah tatanan Otak membeku, daya pikir semakin gelap rasa meraba Mencari tepi mimpi, yang penuh rahasia Ditangan-Nyalah kunci Pandora, lorong pintu langit terbuka Segala cinta awal bermula, hatipun luruh mengenal cinta Zat yang wujudnya tidak ada permulaannya Tanda kekuasaan, kebesaran dan kekuasaan-Nya Cahaya cinta berlabuh dalam denyut para makhluk mengayuh Punya cerita permulaan dan leluhur yang mendahuluinya Punya cerita akhir terputus dari silsilah, walau sudah tertatah Terhapus dalam cerita, tiada ada daya dalam sejarah Wujud para makhluk dari tiada ada, menjadi ada Melangkah dinamis kembali tidak ada cerita Lebur dalam cahaya cinta Yang Maha Akhir tidak berkesudahan Maha Seimbang AL - MUQSIT Diberi-Nya kekayaan, agar menebar isi dan berbagi kepada yang memerlukan Diberi kekuasaan, diri untuk melayani, sesama insan mengatur dan menata untuk keseimbangan rasa Diberi kesempatan, agar dinamis menangkap, ayat-ayat-Nya, dan mengamalkan dengan penuh keyakinan Yang kaya menyantuni yang miskin Yang pintar dan cendikia, memberi bimbingan dan pemberdayaan Yang miskin sadar rasa, berbenah diri tumbuh pintar Yang merasa bodoh sadar, bangkit belajar, tumbuh pintar kebangkitan diri untuk mengejar Pintu Maha Keseimbangan-Nya, selalu terbuka Bagi yang sadar dan mengerti Yang Maha Mengumpulkan, di alam nanti memberi isyarat Agar menjadi kuat, bersinergi dengan iman yang melekat Yang Maha Dibutuhkan ASH – SHAMAD Dia yang memandu hati para manusia Dalam lorong-lorong rasa, ketika gelisah menerpa Membuat letih dan dahaga Terkadang kita lupa Bahwa kebutuhan telah tersedia, nyata Telah ditebar dan disemai-Nya rejeki, para makhluk Berlimpah dan cukup sebatas timbul dan tenggelamnya matahari Telah ditebar rasa kasih sayang, di semua rasa Agar kebutuhan cinta mencintai, damai dalam hidup Bahwa manusia harus mengerti untuk berbagi Dengan alam yang mengandung benih Bahwa manusia harus mengerti Menata rejeki, bercocok tanam, berniaga dengan gigih Menempa dan menggali Agar berkeadilan seimbang dalam pamrih Harmoni kasih, damai di bumi Dipenuhi segala kebutuhan hasrat Segala yang tersirat dan tersurat Dalam dimensi dan tendensi Perbendaharaan, potensi-Nya, meliputi dan melingkupi Kuasa-Nya, semesta raya tak bertepi Yang Maha Hidup AL – HAYY Zat Yang Maha Hidup dalam kesendirian Zat yang selalu ada, dan hidup dengan segala sifat Sumber segala kehidupan seluruh makhluk Dia di mana-mana, tapi tidak berketentuan di mana-mana Ruang dan waktu sirna dalam zat dan sifat-Nya Energi mengalir dahsyat mendenyutkan kehidupan nyata Gambaran cinta yang tidak terhingga Sepercik cahaya, dalam bongkahan tanah liat yang fana mengalir berjuta-juta sungai besar dan kecil, menyelusup Deras mengalir, jernih hangat membangkit gairah rasa Di telaga dan danau, berlimpah kehidupan, berkecipak dan mengepak sayap Tertata indah geliat, menyelam terbang dan berlari menyibak angkasa Renik-renik yang tidak terhingga Membentuk wujud, atas kehendak-Nya, tertatalah asa dan rasa Taman dunia dengan pusparagam, pelangi kehidupan makhluk Manusia puspa jelita, terindah di taman cinta yang elok Sepercik cahaya kasih sayang-Nya kepada insan Akal budi dan kecerdasan bersemayan dalam kalbu Untuk memilah-memilih, menimbang dan memutuskan Hitam atau putih, kecerdasan hidup menggenggam kalbu Cermin iman dan taqwa para insan Dalam tatapan yang Maha Mandiri dalam kuasa-Nya selalu Maha Suci AL – QUDDUS Kita mengalir bagai anak-anak sungai Hulu ke hilir mengangkut tingkah laku yang lalai Hitam, kelabu, coklat, kusam keruh berbau Lewat menguap bersama angin lalu Kalau demikian, Kita mengalir membawa limbah, sampah kesia-siaan Dalam najis-najis yang memberhala dalam pikiran Jangan sampai kejebak dalam selokan dan kubangan Kering dalam lumpur pekat berbau comberan Mengalirlah dengan arus deras, ke muara Menguras segala dekil di hati yang ada Laut lepas menggarami semua bangkai-bangkai terbantai Dia Sucikan segala tulus yang ikhlas melebur hati yang lalai Di kebiruan yang jernih Menguap dalam butir-butir air, sinar matahari yang cerah Menunggu singgasana langit, di rembulan yang menawan Dalam ke Maha Sucian Mengalir jernih, menuju Salam keabadian Yang Maha Bercahaya AN – NUR Terhampar dan terbentang luas tata surya Bertatah sinar cahaya surga Berkeindahan, menyingkap tabir gelap di hati manusia Warna-warna bertebaran adalah ayat-ayat-Nya Sinar menuntun gelap, Membangunkan hamba-hamba yang disergap lelap Mambungkus hamba yang sadar Sinar dan cahaya tak berkesudahan menyentuh Jauh di dalam tata surya galaksi manusia yang utuh Bersemayang bintang terang-Nya,menghias jiwa-jiwa Sinarnya-Nya pembuka tabir gelap Cahaya gemerlap, Tuntunan dan petunjuk, untuk mata hati yang mampu menangkap Menuju sumber kebenaran Yang telah terhampar untuk sebuah kemenangan Maha Pengasih AR – RAHMAN Dia belai cipta-Nya dengan kasih Lebih kasih dari pada induk yang meneteskan air kasih Lebih kasih dari pada ibu-ibu, mendekap sayang Yang meredakan tangis bayi-bayi, yang merasa kehilangan seseorang Mencari puting kehidupan, digairah para wanita yang berbunga harum Kasih mengalir pada perputaran siang dan malam Tiada henti Tiada akan pernah berhenti Sekalipun manusia lupa tentang janji Lupa diri Kasih tidak identik dengan jarum jam yang berhenti Dengan pertukaran kekuasaan antara siang dan malam saling menepi Terik panas yang membikin padang savana terbakar, dan Air laut meninggi, dataran pulau-pulau menyelinap perlahan gelombang mendebur berbusa duka, biru laut tersedu disela karang yang tegak Ribut makhluk, kehilangan tempat berpijak, gairah tidak terkendali, di pusaran waktu menghela nafsu Kasih ada pada nyala dan menyelinapnya pulau Tidak ke mana-mana, dibalik warna prilaku manusia yang selalu memburu Sedalamnya laut yang tidak tertembus sinar matahari Binasa manusia menghendakinya, kalau tidak sadar Kasih ada pada kegelapan yang sangat dalam sekali Manusia hanya mampu meluncur layar Meniti gelombang di permukaan laut menguji sabar Kasih, ada pada rasa di hati Rasa yang tumbuh mencuat ke atas dan berkembang Tumbuh rimbun pada iman yang mekar berseri Tidak berhenti berbunga sayang Harum semerbak menggapai Cinta-Nya Maha Penyayang Yang Memuliakan AL – MU’IZZ Kesadaran yang telah memutihkan hati Dari kelabu, yang hitam mengentali Darah beku, mencemari denyut jantung berdetak Iman tersumbat dalam cahayanya, retak Hati yang putih berkibar dalam semangat Harga diri fitrah universal, kekuatan membunuh gengsi yang melekat Kemenangan iman yang ditancapkan kuat Warna Rahmatan Lila’lamin Dalam sadar kita menghindar, dari sandiwara yang mengsyikkan Menggoda, perangkap lakon yang dihinakan Dia yang memuliakan Dia pula yang menghinakan Adalah sayang dalam ujian Berbuah penilaian hitam putih, sebuah warna Di tangannya rahasia, tak terduga Kesadaran segala-galanya bermanja Dalam suka duka Syukur Syukur Syukur, putih, suci Kesadaran yang tinggi Cahaya kemuliaan Selamat diri melangkah pada alur kehidupan Dia yang menghinakan, bagi yang lalai dengan kemuliaan Maha Perkasa AL – AZIZ Dia tidak meninggalkan hambanya yang terpuruk duka Ketika direndahkan dalam hina Ladangnya sedang dalam berbunga Mekar hatinya, menatap rintik-rintik air Senyumnya hanyut ke mana air mengalir Diangkat-Nya ke permukaan, mereka-mereka yang tidak menanam, perasaan dendam berbunga benci Diluaskan pandang dan padang perburuan, mencari Mereka-mereka yang damai dalam mengembalakan nafsu Dalam rentang kendali yang terukur Debur gelombang menyisir pantai, bergaris putih suci berseri Kendati abrasi memahat mengukir tebing Kikis terkikis rona tak terelakan Karena gelombang dan debur adalah zikir Wujud nyata sebagai berkah dan kekuatan Diri yang hadir dalam perjalanan mencari warna percintaan Maha Perkasa sahabat sejati iman melekat Ketika ragu datang memberi warna Pilihan buah simalakama Melebur ragu dalam paksa memetik Memilih sebuah wujud kebenaran yang sudah terbetik Bimbingan nyata sang Maha Pemaksa Yang Tidak Nyata AL – BATHIN Engkaulah zat yang Maha Tersembunyi Yang tidak tertangkap oleh pandang dan logika Berdenyut dalam rindu, mencari Angin berhembus membelai halus, terasa Gairah sejuk memeluk, damai Layar terkembang lebar membentang menangkap suasana Canda angin denyut rindu menghembus Meluncurlah perahu, beralas biru laut yang tulus Mewujud dalam rasa yang halus dan tulus Wahai yang tersembunyi, di balik tirai kaca gelap Tembus pandang-Mu, menjelajah semesta bening menyergap Membasuh dinding-dinding hati yang berlumpur Agar kami bisa menyelinap pandang dalam ruang yang samar Rindu pada berbunga Menghirup wangi, yang tersembunyi di hati yang bernyayi Engkau Maha Menguasai taman hati para manusia Maha Memperhitungkan AL – HASIB Setiap makhluk telah dicukupkan, dengan hitungan Nikmat mengalir dalam gerak Do’a dan ikhtiar ditebar semerbak Gerak do’a dilengkapi dengan kekuatan iman Gerak ikhtiar dilengkapi dengan kekuatan akal dan pikiran Itulah makhluk manusia menerjemahkan Hewan dan tumbuh-tumbuhan Kekuatan dan nalurinya Kehidupan dan habitatnya Air, angin, bulan dan matahari membentuk musim yang membawa Menambah rimbunnya cinta bertarung di padang buruan Saling mengisi dan memberi Menatap Dia Yang Penuh Keagungan Diperhitungkan segala yang diberi Yang tercecer sia-sia, tergenggam dan terbagi Cahaya menuntun dalam terang yang luhur Keseimbangan perhitungan mengatur Yang nyata maupun yang tersembunyi Dia Maha Luhur dalam menata dan memperhitungkan Kuasa-Nya tak terhingga dalam menilai Tentang Iberamsyah Barbary Iberamsyah Barbary lahir di Kandangan, Kalimantan Selatan, 2 Januari 1948. Sempat berkarir sebagai guru, sebelum kemudian bekerja di Asuransi Jiwasraya hingga pensiun. Saat ini tinggal di Banjarbaru dan bergabung dengan Kelompok Studi Sastra Banjarbaru. Catatan Lain Ada 3 nama di sampul belakang yang memberi komentar, yaitu Hamami Adaby alm, Burhanuddin Soebly alm dan Ibramsyah Amandit. Di bagian dalam, pun ada pengantar penerbit yang diwakili oleh penyair Arsyad Indradi dan ada pula pengantar Penyair, yang diwakili oleh Ali Syamsudin Arsi. Di bagian biodata penyair, sepertinya belum ada daftar buku yang sudah diterbitkan, sepertinya ini buku pertama, padahal kini penulis juga dikenal dengan penulis gurindam 1001. Saya berterima kasih kepada isteri saya, yang sangat membantu dalam pengetikan puisi-puisi ini, sebagaimana sang penyair, yang mendedikasikan buku ini untuk sang isteri, tiga anak dan tiga menantu, sepertinya. Jika kita sepakat dengan asmaul husna, tentu ingatan kita akan melayang pada jumlahnya yang hanya 99 nama. Nah, di buku ini ada 101 puisi. Ada 2 puisi yang mengapit 99 puisi utama, yaitu puisi 99 Warna Cinta dan Membaca. Keduanya dengan format penulisan di tengah center. Berikut puisinya 99 Warna Cinta Aku hanya tahu 99 warna dari ayat-ayat-Mu Terangi aku dengan cahaya warna-warna tak terhingga melukis menarik garis, cinta Aku ingin melukis dalam terangnya hati Tidur dan bangunku Luruh tumpah di kanvas sujud Air mata rindu Tarikan kuas, napas Belum berkeindahan Hatiku sendu membaca arti yang tersimpan Bagaimana aku bisa Menjadi warna, melukis cinta di depan mata Apakah aku harus menyelam Di telaga warna Aku duduk di batu besar diam memandang dalam Cintaku berkecipak di permukaan Berbaur dengan rindunya alam Sekitar melukis indah, yang terbawa angin Hanya inilah lukisan cintaku Sekelumit rindu memendam Guruh mata air yang terhunjam Izinkan aku Izinkan aku Izinkan aku menyentuh air telaga yang bening Berpegang tangan, di akar pohon-pohon yang kuat Bermanja dengan air, jernih telaga-Mu Aku lukis dahaga rindu, dengan segala warna Permukaan yang menakjudkan Daun-daun luruh Air mata alam Warna-warni rinduku Yang terdampar di permukaan Telaga cinta-Mu Luas dan dalam Membaca membaca membuka kitab membuka langit dunia sinar makna menerangi jiwa membaca kitab-kitab terbuka hikmah-hikmah berbunga harmonilah jiwa lembaran-lembaran kitab mekar kuncup hati terbuka lebar warnanya menghias sekitar menebar harum, merenda indahnya dunia lembaran-lembaran kitab selalu terbuka menerjemahkan cinta menangkap hikmah membuka jalan menggengam cinta Allahmemiliki nama-nama indah dan baik berjumlah 99 yang disebut Asmaul Husna. Allah memiliki nama-nama indah dan baik berjumlah 99 yang disebut Asmaul Husna. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Thursday, 6 Muharram 1444 / 04 August 2022 i9oT.